Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Inilah 7 Alasan Mengapa Harus Menulis di Kala Galau? Nomor 3 Bisa Menjadi Obat Penyembuhan Loh!

Inilah 7 Alasan Mengapa Harus Menulis di Kala Galau? Nomor 3 Bisa Menjadi Obat Penyembuhan Loh!
Ilustrasi |Pexels.com/Andrew Neel 

Momen yang mungkin saja sering terjadi bagi setiap manusia itu, yakni galau ataupun sedih. Oleh karena itu, tak jarang juga momen galau pun dipakai untuk menulis.

Harus dipahami bahwa menulis pun bisa menjadi salah satu cara yang efektif untuk meredakan galau atau mengatasi perasaan tersebut.

Dalam hal ini, adapun beberapa alasan mengapa menulis di kala galau itu dapat bermanfaat bagi kehidupan, yakni sebagai berikut:


1. Ekspresi emosi

Menulis pun memungkinkan seseorang untuk mengekpresikan emosi yang dirasakan dengan lebih jelas dan mendalam.

Hal semacam ini pun memungkinkan pemiliknya untuk merenungkan dan memahami perasaan mereka secara lebih baik.


2. Pemrosesan pikiran

Menulis pun akan menciptakan bagaimana proses apa yang dirasakan seseorang sehingga dapat memproses pikiran dan peristiwa yang menyebabkan galau dengan lebih baik.

Hal ini juga membantu dalam memahami akar penyebab perasaan tersebut dan mungkin membantu dalam menemukan solusi atau pemahaman yang lebih baik.



3. Penyembuhan emosional

Menulis di kala galau dapat menjadi bentuk terapi pribadi yang membantu dalam proses penyembuhan emosional.

Kemudian, melalui tulisan pun seseorang dapat mengeluarkan emosi negatif dan menciptakan ruang untuk pemulihan dan pertumbuhan yang lebih baik.


4. Refleksi diri

Menulis memungkinkan seseorang untuk merefleksikan diri mereka sendiri, nilai-nilai, dan keputusan yang diambil.

Hal semacam ini dapat membantu seseorang untuk lebih memahami diri mereka sendiri dan mengembangkan keterampilan introspeksi yang lebih baik.


5. Kreativitas dan ekspresi

Hal semacam ini bisa dirasakan di saat galau maka pikiran seseorang mungkin terpaku pada perasaan negatif. 

Kemudian, menulis pun dapat menjadi outlet kreatif yang memungkinkan seseorang untuk menghilangkan energi negatif tersebut.


6. Menginspirasi orang lain

Tulisan yang dihasilkan dari proses menulis di kala galau mungkin juga dapat menginspirasi dan membantu orang lain yang mengalami perasaan serupa.

Oleh karena itu, membagikan pengalaman dan pemikiran melalui tulisan dapat menciptakan hubungan empati dan solidaritas antarindividu.



7. Catatan perkembangan pribadi

Menulis di kala galau juga dapat menjadi catatan perkembangan pribadi seseorang.

Kemudian, melihat kembali tulisan-tulisan tersebut di masa depan dapat membantu seseorang melihat bagaimana mereka telah tumbuh dan berkembang.


Dengan demikian, dalam tiap goresan pena di kala galau maka tersembunyi kekuatan untuk memahami diri dan alam semesta yang mengelilingi kita.

Sebuah catatan pribadi pun tak hanya mencerahkan jalan menuju kesembuhan, tetapi juga menjadi cahaya bagi jiwa-jiwa yang tengah tersesat dalam kegelapan.

Kemudian, di antara gemuruh kehidupan, mari kita temukan kedamaian dalam riuhnya kata-kata yang kita tulis. Oleh karena itu, dalam setiap goresan pena, kita menemukan kekuatan untuk melangkah maju.

Selanjutnya, ketika kita melihat kembali catatan-catatan kita di masa-masa galau, maka kita pun akan menyadari bahwa setiap perjalanan melalui kegelapan membawa kita kepada cahaya yang kita cari.

Jadi, teruslah menulis, teruslah mengungkapkan diri karena di sanalah kita menemukan kebenaran dan kebebasan yang sejati.(*)

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN