Postingan Terbaru

Menyelami Hati yang Tertutup oleh Cinta dalam Balutan Malu, Intip di Sini!

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com C inta adalah perasaan yang mendalam dan kompleks, tapi seringkali membuat seseorang merasa bingung, takut, atau bahkan malu. Terkadang, perasaan cinta yang kuat pun dapat membuat hati seseorang tertutup, khususnya karena rasa malu yang datang. Dalam hal ini, mereka yang merasa cinta seringkali merasa terjebak antara keinginan untuk mengungkapkan perasaan dan ketakutan akan penolakan atau tidak diterima. Namun, harus diselami bahwa bagaimana cara melihat hati yang tertutup karena malu, karena cinta? Nah, berikut inilah beberapa cara untuk mengenali dan memahami perasaan tersebut: 1. Perhatikan bahasa tubuh yang tertutup Bahasa tubuh ialah cara pertama yang bisa kita amati untuk mengetahui apakah seseorang merasa malu karena perasaannya. Nah, orang yang cinta, tapi malu biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti menghindari kontak mata, sering menunduk, atau tubuh yang cenderung tertutup. Kemudian, orang yang memiliki rasa cint...

Kenangan yang Terus Bergelora

Kenangan yang Terus Bergelora
Ilustrasi | Pexels.com/MEHMET AYTEMİZ

Jika, kau masih mengingat ketika malam yang penuh bintang, kita saling berbicara secara empat mata. Aku pun tersenyum. Kemudian, kau pun malah menunduk yang mungkin saja sedang merangkaikan kalimat untuk diucapkan.

Perjalanan semacam itu menjadi sebuah kenangan yang terus bergelayut manja di dalam hati ini. Bahkan, aku pun malah terlena dalam ingatan yang terus bergelora tentang dirimu; indah tuturmu; indah wajahmu.

Apa mungkin hal yang menyangkut dirimu itu akan sulit dilupakan? Sudah berbagai cara, aku lakukan. Namun, semua itu malah seperti orang yang berjalan di tumpukan sampah, yakni tak bisa ke mana-mana dan selalu tercium bau yang menyerang diri. Aku harus bagaimana?

Dalam kehidupan yang selalu berputar seperti kincir angin yang  selalu kulihat di halaman rumah. Andaikan saja, kau bisa mengingat kembali tentang kenangan ini, mungkin saja aku tak akan seperti ini! Seperti orang yang linglung, ke mana-mana aku selalu ingin memecahkan tentang kerinduan ini!

Sudah beberapa bulan, bahkan tahun, kita tak pernah ketemu lagi. Apakah kau benar-benar sudah tak mengingatku? Bahkan, mungkin saja kau ingin mengenang diriku ini layaknya lagu yang kau kirimkan sewaktu perpisahan dulu?

Ya, lagu Kenanglah Aku itu masih saja terngiang dalam telinga hingga menusuk ke dalam benak ini. Aku pun kadang terdiam ketika mendengarkan lagu itu. Bahkan, salah satu kalimat yang dulu kau katakan itu masih kuingat! Kenanglah aku jikalau tak kembali lagi, katamu di kala kita mengobrol di taman kota yang penuh bintang.

Sekali lagi, perjalanan itu semakin saja terasa rumit karena ada cinta dan kesedihan yang terus menghantui diri ini. Aku benar-benar hanya bisa melukiskan indah wajahmu itu di kanvas kosong. Indah; cantik, hanya satu kata itulah yang sekarang ada di dalam pikiran ini tentang dirimu.

Pergolakan batin yang terus bergolak membuat semua hal—cinta—pun sangat sulit untuk dilepaskan. Aku menggeleng-gelengkan kepala, sedangkan kau itu mungkin saja sudah tak mengingat lagi tentang kita. Hmm. Apakah seperti ini yang dinamakan cinta sejati?

Entahlah, mungkin ada benarnya bahwa kata orang-orang, cinta itu adalah perjalanan yang sangat berat. Nah, hal semacam itulah yang mungkin saja sedang merasuki dalam hati ini, hingga aku pun hanya bisa berharap dan selalu mengingat tentang yang pernah kita jalani itu.

Dalam kecerahan pikiran yang terus mengingat namamu, sedikit demi sedikit aku mengobati kerinduan itu dengan melukis. Bahkan, ada salah satu karya yang aku sukai ketika melihat lukisan dirimu yang sedang duduk di taman kota. Aku lukis: aku sering memandangi salah satu lukisan itu dengan harapan bisa berjumpa lagi denganmu.

Perjalanan waktu pun terus membuatku terombang-ambing hingga membuat hati ini semakin rapuh. Aku menundukkan kepala sesaat untuk menahan air mata yang ingin keluar. Aku mengerutkan kening untuk menguatkan batin yang terus digedor oleh kerinduan.

Hal-hal semacam itulah yang sering kali menjadikan kehidupan ini sulit untuk ditebak. Aku mengingatmu di kala pikiran ini banyak kisah yang ingin diceritakan. Kemudian, aku benar-benar memandangi lagi lukisan dirimu itu sambil berkata, "Hei, lihatlah ke seni!"(*)


2023

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka