Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Mengingatmu di Ujung Bulan Kelahiran

Mengingatmu di Ujung Bulan Kelahiran
Ilustrasi | Pixabay.com/Anemone123

Di sepertiga malam, bulan tampak saja tersembunyi dari pandangan ini. Kemudian, aku tenggelam dalam lamunan di antara sepi dan rindu yang terus menghantui.

Aku terlena. Aku sulit untuk mengeluarkan suara. Aku pun hanya bisa mengingatmu di antara malam yang semakin merangkak naik dan mulai menjauh dari kehidupan ini.

Apakah salah aku mengingatmu di waktu bulan kelahiran seorang lelaki yang menurut orang-orang pendiam ini? Pertanyaan semacam itu, kadang ingin aku lemparkan ke dalam hatimu yang entahlah di mana sekarang kamu ini berada.

Pertanyaan itu sudah bagaikan candu yang terus-menerus menggeroti tubuh hingga aku ini hanya bisa mematung di depan jendela kamar. Malam ini. Ya, malam ini, kesepian itu benar-benar terasa tertanam di dalam tubuh.

Aku mengingat lagi tentang lagu terakhir yang kamu kirimkan ketika mau pergi. Lagu yang membuat aku bertanya-tanya, kenapa kamu mengirimkan lagu yang berjudul Kenanglah Aku itu kepadaku? Kenapa? Apakah kamu tak akan kembali lagi ke sisi ini.

Problema itu terus memukulku di saban harinya sehingga memikirkan dirimu adalah salah satu cara untuk menguatkan diri ini dari harapan. Hmm. Bulan ini, ya, bulan kelahiran yang masih saja belum terasa spesial dalam kehidupan.

Apakah kamu lupa juga bahwa diri ini menunggu ucapan doa untuk ulang tahun diriku? Aku benar-benar semakin mematung saja di depan jendela, sedangkan di luaran sana langit masih tampak menghitam lalu bintang-bintang terpantau indah menghiasinya.

Lima menit kemudian, aku jadi berpikir bahwa kehidupan—cinta itu sangat sulit untuk dihilangkan. Aku mengingatmu di sepertiga malam. Aku melangitkan namamu untuk dipinta agar bisa kembali lagi ke sisi ini. Aku pun benar-benar merenungi dirimu yang entah berada di mana!

Dalam lamunan, hanya suara tokek saja yang aku dengar. Kemudian, mata ini berputar mencari sebuah jawaban yang mungkin saja bisa menjawab atas pertanyaan itu. Bahkan, setiap inci ruangan kamar ini tak luput dari pantauan mataku.

Aku menghela napas panjang sebentar lalu menggeleng-gelengkan kepada tanda sulit untuk menafsirkan apa yang sedang terjadi malam ini.

Di ujung bulan kelahiran, hidup semakin saja memikirkan hal-hal yang mungkin saja tak usah dipikirkan. Dirimu. Namun, entahlah diri ini malah sebaliknya yang mana namamu selalu terngiang-ngiang dalam pikiran ini. Entahlah!

Apa mungkin hal semacam itu seperti perekat yang ingin selalu merekat pada tempat semestinya? Aku menggeleng-gelengkan kepala dan masih sulit saja berkata iya bahwa semua itu mungkin saja dan sedang terjadi di dalam hati ini.

Entahlah! Aku merasakan bahwa begitu erat banget perasaan ini  mengalirkan sebuah nama untuk mengingatmu! Hmmm. Aku menunduk dan berkata, semua ini hanyalah ingatan biasa! Namun, kata-kata semacam itu pun hanya bisa membuat hati ini kuat saja lalu kenyataanya tidak seperti itu! Hmm?(*)


2023

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN