Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Mengenal Pengertian, Fungsi, dan Penyebab RPM Mobil Tidak Stabil, Yuk Simak!

Mengenal Pengertian, Fungsi, dan Penyebab RPM Mobil Tidak Stabil, Yuk Simak!
Ilustrasi | Pexels.com/Malte Luk

Dalam lingkup kendaraan, terutama mobil, ada yang namanya RPM atau indikator kecepatan dan intensitas kerja mesin, memengaruhi akselerasi, kecepatan maksimum, efisiensi bahan bakar, dan kinerja keseluruhan kendaraan.

Kemudian, hal semacam itu pun bisa untuk membantu pengemudi dalam mengontrol atau mengatur perpindahan gigi dengan tepat pada transmisi manual dan memantau kesehatan mesin.

Oleh karena itu, RPM pun bisa menjadi salah satu tanda mesin tidak stabil sehingga mampu mengganggu atau membahayakan Anda ketika berkendara di jalanan.


RPM itu apa, sih?

Menurut laman Auto 2000, RPM (Revolution Per Menit) adalah salah satu instrumen mobil yang bisa Anda lihat di bagian dashboard area pengemudi selain speedometer.

Sudah bisa terlihat bahwa kedua itu sekilas sama, tapi kalau diperhatikan secara seksama maka akan terlihat perbedaanya, yakni kalau speedometer menggunakan satuan km/h, sedangkan RPM menggunakan x1000/min.

Dalam hal semacam itu maka bisa ditarik kesimpulannya bahwa intrumen RPM sebenarnya ingin memberitahukan Anda berapa banyak jumlah putaran yang dilakukan mesin selama satu menit.



Maka, bisa diambil contohnya, yakni jikalau saat jarum menunjukkan angka empat maka artinya mesin melakukan 4000 putaran dalam satu menit.

Hal itu terjadi karena didapatkan dari angka 4 yang dikali 1000/min. Kemudian, jarum tersebut pun akan bergerak setiap Anda menginjak pedal gas untuk menjalankan mobil.


Apa saja fungsi RPM?

Harus bisa diketahui lebih dalam bahwa RPM ini memiliki beberapa fungsi yang amat penting bagi kendaraan, terutama mobil. Kemudian, inilah beberapa fungsi utama RPM pada mobil yang dikutip dari laman Suzuki, yakni sebagai berikut:

1. Indikator kecepatan mesin

RPM pun berfungsi sebagai indikator utama untuk mengetahui seberapa cepat mesin mobil berputar. Kemudian, RPM itu bisa memberikan gambaran tentang intensitas kerja mesin.

Oleh karena itu, mungkin banyak orang yang bertanya-tanya, apa akibat kalau RPM itu tinggi? RPM tinggi bisa membuat mesin bekerja lebih keras untuk menghasilkan daya lebih tinggi.

Bahkan, RPM tinggi itu pada umumnya terjadi saat Anda menginjak pedal gas lebih dalam atau membutuhkan akselerasi yang cepat.

2. Perpindahan gigi

RPM pun sangat berperan penting dalam perpindahan gigi pada mobil dengan transmisi manual. Oleh karena itu, setiap gigi memiliki rentang RPM optimal untuk kinerja yang baik.

Hal semacam itu bisa terjadi saat menginjak kopling dan mengganti gigi, maka Anda perlu memperhatikan RPM saat ini agar cocok dengan rentang RPM yang tepat untuk gigi baru.

3. Pemantauan kesehatan mesin

Dalam hal ini, RPM pun bisa digunakan sebagai alat pemantauan kesehatan mesin. Oleh karena itu, perubahan drastis atau fluktasi tidak biasa dalam RPM dapat menjadi tanda adanya masalah pada mesin.

Hal semacam itu bisa diambil contohnya, seperti masalah pembakaran, kerusakan komponen internal, atau masalah lainnya.

4. Pemantauan efisiensi bahan bakar

Manfaat lainnya dari RPM juga dapat mencangkup pemantauan efisiensi bahan bakar kendaraan. Umumnya, kendaraan yang memiliki efisiensi tertinggi pada rentang RPM tertentu.

Oleh karena itu, mengemudi pada RPM yang sesuai dengan titik efisiensi ini dapat membantu mengoptimalkan konsumsi bahan bakar.

5. Kontrol stabilitas dan traksi

Hal ini dimaksudkan juga sebagai sistem kontrol traksi dan stabilitas pada beberapa kendaraan modern menggunakan informasi RPM.

Bahkan, pemantauan RPM menjadi salah satu parameter untuk mendeteksi perubahan kondisi traksi dan mengambil tindakan yang sesuai.

Dalam sistem ini bisa diambil contohnya ketika kendaraan mulai kehilangan traksi pada permukaan licin, maka sistem kontrol traksi dapat mengurangi daya mesin atau menerapkan pengereman pada roda tertentu.



Apa saja penyebab RPM mobil tidak stabil?

Menurut laman Auto 2000 bahwa keadaan normal jarum RPM akan menunjukkan putaran sebanyak 800-900. Namun, ketika mobil dalam posisi diam atau dijalankan secara perlahan-lahan maka jarum akan menunjukkan putaran sebanyak 600-700.

Kemudian, hal semacam itu bisa berbanding terbalik jika jarum RPM itu naik turun dan tidak berputar seperti yang seharusnya maka dipastikan ada problem pada RPM. Maka, inilah beberapa penyebab RPM tidak stabil, yakni sebagai berikut:

1. Celah platina sangat lebar

Salah satu komponen ini bisa ditemukan juga pada kendaraan lawas yang masih menggunakan karburator. Kemudian, platina pun merupakan komponen yang berfungsi mengalirkan serta memutus arus listrik dari kumparan koil pengapian ke massa.

Oleh karena itu, celah platina pun bisa melebar jika tidak diatur secara rutin. Bahkan, celah platina yang lebar pun akan berdampak pada putaran mesin yang terlalu cepat sehingga konsumsi bahan bakar mudah boros.

2. Throttle body kotor

Throttle body pun berfungsi sebagai sebagai komponen untuk mengatur udara masuk ke dalam sistem pengapian. Kemudian, udara yang dibutuhkan dalam proses pembakaran bersama bahan bakar ini tidak bisa disalurkan secara baik kalau throttle body kotor.

3. Rusaknya ISC

ISC (Idle Speed Control) merupakan komponen yang bertugas untuk mengatur RPM idle tetap dalam keadaan stabil. Oleh karena itu, ketika ISC rusak maka sudah pasti RPM pun tidak akan stabil seperti biasanya.

4. Sensor MAF kotor

Sensor MAF (Mass Air Flow) yang kotor dapat menyebabkan proses pembakaran terganggu. Bahkan, jumlah massa udara yang seharusnya diatur berdasarkan kecepatan alirannya menjadi berantakan karena sensor MAF kotor.

Harus bisa dipahami juga bahwa sensor ini kalau kotor maka akan salah meneruskan perintah ke bagian ECU (Elektronic Control Unit) mobil yang mengatur jumlah campuran bahan bakar pada proses pembakaran.

Oleh karena itu, Hal itu akan berdampak pada bahan bakar yang digunakan dalam proses pembakaran jadi terlalu banyak atau terlalu sedikit sehingga putaran mesin menjadi tidak stabil.

5. Selang vacuum advancer bermasalah

Selang vacuum advancer berguna untuk memajukan dan memundurkan waktu percikan busi. Bahkan, ketika vacuum advancer bermasalah maka maju mundurnya percikan busi menjadi tidak teratur sesuai yang seharusnya.

Dalam hal ini seharusnya tekanan dari beban yang diterima mesin seharusnya memerintahkan percikan busi. Namun, jikalau selang vacuum advancer retak atau rusak maka kinerja RPM pun bisa tidak stabil.

Nah, seperti itulah beberapa fungsi dan penyebab RPM mobil tidak stabil. Jadi, alangkah indahnya hal semacam ini harus diketahui sehingga Anda bisa selalu merawat dan menjaga kinerja RPM itu tetap stabil.(*)

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN