Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Inilah Sejarah Lawson: Bermula dari Amerika ke Jepang hingga Ada di Indonesia, Yuklah Ketahui!

Inilah Sejarah Lawson: Bermula dari Amerika ke Jepang hingga Ada di Indonesia, Yuklah Ketahui!
Foto: Lawson | Instagram @karir_lawson

Zaman sekarang, pertumbuhan gerai ritel di Indonesia semakin berkembang dan menjamur di mana-mana. Bahkan, hal semacam itu mudah ditemui di pelosok-pelosok daerah yang ada di Indonesia.

Hal semacam itu tak lepas juga dari kebutuhan masyarakat yang lebih enak dan nyaman ketika berbelanja secara langsung ke tokonya  jika  dibandingkan dengan via online.

Kemudian, dari banyaknya gerai ritel yang ada di Indonesia, ada salah satu gerai ritel yang menarik untuk diketahui, yakni gerai ritel asal Jepang yang sudah buka cabang di banyak negara di Amerika dan Asia, salah satunya di Indonesia.

Gerai ini bernama Lawson lalu mengutip dari laman Pusat Layanan Stekom bahwa Lawson ini adalah jaringan waralaba toko kelontongan yang bisa disebut dengan convenience store.

Kemudian, Lawson ini adalah jaringan toko kelontong terbesar nomor dua di Jepang, setelah 7-Eleven. Lawson pun berkantor pusat di East Tower, Gate City Ohsaki di ÅŒsaki, Shinagawa, Tokyo.

Sudah bisa terlihat juga bahwa logo perusahaan ini berupa kaleng susu untuk mengingat orang, bahwa Lawson sendiri berawal dari toko susu yang didirikan oleh James "J.J." Lawson di negara bagian Ohio, Amerika Serikat pada tahun 1939.

Dalam perjalanannya waktu, Lawson sekarang adalah perusahaan asal Jepang, sekaligus jaringan convenience store terbesar kedua di Jepang setelah 7-Eleven.

Menilik lebih dalam lagi kepada sejarah dari Lawson ini bahwa setelah membuka gerai pertama di Okinawa pada Juli 1997, Lawson pun dicatat sebagai jaringan toko kelontong pertama yang membuka gerainya di 47 prefektur di Jepang.


Bagaimana sejarah Lawson ini berdiri?

Mungkin banyak orang-orang juga yang bertanya seperti itu! Oleh karena itu, harus bisa diketahui bahwa dikutip dari laman Pusat Layanan Stekom, Lawson ini berawal dari akibat mahalnya susu semasa Depresi Besar melanda Amerika Serikat.

Kemudian, pemilik pabrik pengolahan susu bernama James "J.J." Lawson yang berada di Cuyahoga Falls, dekat Akron, Ohio kehilangan pelanggan dari pabrik susu miliknya.

Nah, dari situlah ia memutuskan untuk menjual susu per galon secara tunai. Oleh karena itu, Mr. Lawson's Milk Store pun pertama kali dibuka di sudut pabrik miliknya di Broad Street pada tahun 1939.



Dari perjalanan semacam itu, maka pembeli pun harus datang secara langsung ke toko susu Mr. Lawson untuk mendapatkan harga 16 sen lebih murah daripada harga susu layanan antar.

Dalam perjalanannya waktu, Mr. Lawson itu semakin berkembang dengan produk andalannya, yakni susu segar dengan rasa yang terkenal lezatnya sehingga banyak orang yang membeli di sana.

Namun, Mr. Lawson itu tidak hanya menjual susu saja! Akan tetapi, toko kecil tersebut juga menjual barang-barang keperluan sehari-hari.

Oleh karena itu, J.J. Lawson lalu mendirikan Lawson Milk Co. dan mengembangkan jaringan toko-tokonya untuk menjual barang konsumsi sehari-hari di Amerika Utara.

Bahkan sepanjang dekade 1940-an dan 1950-an, Lawson ini mulai membuka toko-tokonya, terutama di bagian Ohio. Kemudian pada tahun 1951, toko Lawson's sudah ada di setiap permukiman di Summit Country, Ohio.

Namun pada tahun 1959, Lawson's ini diakuisisi sebagai anak perusahaan Consolidated Foods dan Lawson's dijadikan jaringan toko kelontong.

Dalam perjalanannya waktu hingga pada tahun 1985, Consolidated Foods pun berganti nama menjadi Sara Lee Corporation. Kemudian, tahun 1985 pun Lawson Co. dibeli oleh Dairy Mart yang mulanya adalah jaringan kecil toko kelontong di Enfield, Connecticut.

Harus bisa diketahui juga bahwa Dairy Mart ini didirikan oleh pengusaha es krim, yakni Charles Nirenberg yang sewaktu itu berjualan es krim dengan truk di sebuah pompa bensin di Springfield, Massachusetts.

Oleh karena itu, akuisisi Lawson ini merupakan bagian dari ekspansi Dairy Mart ke Timur Laut Amerika Serikat. Bahkan, Dairy Mart ini membeli Lawson Co. yang memiliki 779 gerai atau tiga kali lebih banyak dari gerai Dairy Mart.

Kemudian, Dairy Mart memindahkan kantor pusatnya ke Cuyahoga Falls, Ohio dan semua toko Lawson diubah menjadi jaringan toko Dairy Mart selama 17 tahun berikutnya.

Dalam perjalanannya waktu yang masih dilansir dari laman Pusat Layanan Stekom bahwa pada tahun 1991, Dairy Mart itu menjadi topik pemberitaan setelah dituntut oleh organisasi nirlaba Amerika Family Association dengan tuduhan melakukan diskriminasi religius dan pelecehan seksual.

Dalam hal semacam itu, Dolores Stanley, manager wanita sebuah toko Dairy Mart di Ohio mengadukan Dairy Mart kepada badan hukum federal Komisi Kesetaraan Peluang Kerja, setelah dipecat dari pekerjaannya karena menentang kebijakan tokonya yang menjual majalah pria Playboy dan Penthouse.

Kemudian, kasus pengadilan antara Stanley melawan Lawson Co. ini merupakan salah satu ujian bagi Amedemen Pertama Konstitusi Amerika Serikat.

Bahkan pada Agustus 2002, Alimentation Couche-Tard dari Laval, Quebec, Kanada membeli aset-aset dan nama Dairy Mart dengan membayar AS$79,5 juta untuk 450 toko Dairy Mart.

Setelahnya, sebagian Dairy Mart yang sebelumnya adalah toko Lawson's pun diubah menjadi toko-toko Circle K.


Bagaimana Sejarah Lawson ini ada di Jepang?

Dalam waktu tahun 1974, jaringan pasar swalayan Daiei bekerja sama dengan Consolidated Foods. Kemudian, keduanya itu mendirikan Daiei Lawson pada April 1975.

Toko pertama Lawson's yang didirikan di Jepang itu dibuka 14 Juni 1975 di Minami Sakurazuka, Toyonaka, Prefektur Osaka. Kemudian, toko ini dibuka dengan perjanjian konsultasi dari Lawson Milk.

Menilik lebih dalam lagi bahwa toko pertama Lawson's di Jepang ini menyediakan makanan pesta berselera Amerika dan sangat berbeda dari toko-toko Lawson sekarang ini.

Kemudian, produk orisinal pertama Lawson di Jepang adalah susu segar yang diberi nama Lawson Plain Milk. 

Nah, pada September tahun yang sama, toko Lawson ini pertama kalinya dengan sistem waralaba yang dibuka di Momoyama (sekarang Kinokawa), Prefektur Wakayama.

Tidak sampai di situ saja! Akan tetapi, Lawson pun memperluas jaringan toko-tokonya lagi setelah itu di wilayah Kinki, terutama di Osaka dan Kobe.

Puncaknya lagi bahwa toko-toko Lawson ini mulai beroperasi 24 jam sejak April 1977. Kemudian pada September 1980, Lawson bekerja sama dengan T.V.B Sun Chain Co., Ltd. untuk mengembangkan jaringan toko-tokonya di Jepang Timur.

Setelah itu, pada Maret 1989, Lawson pun merger dengan Sun Chain Corporation untuk membentuk Daiei Convenience System Co., Ltd. Kemudian, nama perusahaannya diganti dari Daiei Convenience Systems Co., Ltd. menjadi Lawson, Inc. pada Juni 1996.



Awal atau pada bulan Februari 2000, Lawson membentuk aliansi bisnis dengan Mitsubishi Corporation dan saham Lawson pun mulai diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo dan Bursa Efek Osaka pada Juli tahun yang sama.


Bagaimana sejarah Lawson masuk ke Indonesia?

Mengutip dari laman Franchisepedia bahwa Lawson masuk ke Indonesia itu awalnya berada di bawah naungan PT Midi Utama Indonesia di pertengahan tahun 2011.

Pada ketika itu, PT Midi Utama Indonesia, pemilik Alfamidi dan Alfaexpress ini menjalin kerja sama dengan Mitsubishi Corporation.

Namun, harus bisa diketahui bahwa Lawson sekarang ini, sudah berada di bawah perusahaan sendiri, yaitu PT Lancar Wiguna Sejahtera.

Hal yang menarik juga bahwa Lawson ini memiliki kelebihan, salah satunya adalah hadir dengan makanan cepat saji. 

Oleh karena itu, tempat ini bisa menjadi salah satu pilihan untuk membeli makanan yang bisa cepat disantap.

Bahkan, Lawson pun memiliki beberapa menu favoritnya ialah onigiri yang bisa mengeyangkan perut. Kemudian, ada juga bento dan odeng ala Korea.

Kemudian untuk minumannya, ada ocha, kopi, dan es krim. Namun, tidak hanya itu saja! Akan tetapi, masih banyak lagi pilihan menu yang bisa dipilih dan dibeli di Lawson ini.

Adapun kelebihan Lawson lainnya yang harus diketahui ialah:

  • Lawson ini menggunakan bangunan yang didesain lebih ramah lingkungan, sebab beberapa tokonya menggunakan teknik Cross Laminated Timber (CLT) untuk membuat ruangan terasa lebih dingin.
  • Sistem pengelolaan limbah yang sangat baik dengan cara memperhatikan produksi untuk meminimalkan produk sisa. Oleh karena itu, makanan yang dijual akan dikeringkan untuk jadi pakan ternak, sedangkan minyak yang tak terpakai itu akan diolah kembali.
  • Mampu mengurangi penggunaan tas plastik yang selalu digembar-gemborkan kepada pengunjung. Hal semacam itu bisa terlihat bahwa Lawson mendistribusikan tas yang bisa dipakai kembali dan sudah sukses membagikan lebih dari 4 juta tas.

Dengan demikian, perjalanan Lawson ini bisa dikatakan berawal dari toko susu lalu menjadi convenience store yang sangat besar hingga kini. Kemudian, salah satu gerai ritel yang mempunyai ciri khas tersendiri di dalamnya.(*)

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN