Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Sangat Penting! Kenali Tipe-Tipe Pola Asuh Anak, Bunda Pilih yang Mana?

Sangat Penting! Kenali Tipe-Tipe Pola Asuh Anak, Bunda Pilih yang Mana?
Ilustrasi | Pexels.com/Gustavo Fring

Sudah bisa disadari bahwa semua orang tua menginginkan anak yang baik. Oleh karena itu, tak jarang juga beragam cara selalu dilakukan, ya, semua itu demi buah hati tercintanya. 

Mempunyai harapan yang tinggi, seperti mempunyai anak penurut, berbakti kepada orang tua, dan sebagainya, tentu hal semacam itu wajar saja. 

Akan tetapi, harapan semacam itu pun harus bisa dicetak atau diterapkan dalam mengasuh anak dengan prinsip-prinsip yang jelas demi anak tercinta. 

Oleh karena itu, hal semacam ini pun harus didukung atau mempunyai prinsip sama antara orang tuanya. Kemudian, hal itu menjadikan bahwa kesamaan prinsip itu sangat penting untuk mengasuh anak. 

Harus bisa diketahui, jikalau ada ketidaksamaan prinsip maka anak pun bisa bingung karena terjadi dualisme dalam pola mengasuh anak.

Kemudian, hal itu bisa berakhir kepada anak yang pemilih atau memilih yang menurutnya menguntungkan, menyenangkan, enak, dan lainnya. 

Oleh karena itu, hal-hal yang di luar nalar pun bisa saja terjadi, seperti kedisiplinan yang jelek sehingga sangat susah untuk diatur karena merasa berkuasa selalu. 



Menilik lebih dalam lagi bahwa anak adalah seseorang yang belum dewasa atau belum mengalami pubertas dan sedang menjalani suatu proses perkembangan yang sangat pesat untuk kehidupannya. 

Kemudian, anak pun memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu, mereka pun bisa diartikan sebagai sosok pembelajar yang paling potensial. 

hal semacam itu pun harus bisa dipahami oleh orang tua karena bisa saja mengarah kepada pola asuh yang diterapkannya. Kemudian, pola asuh seperti apa yang dapat diterapkan secara tepat pada anak? 

Mengutip dari laman RS Jiwa Grhasia bahwa pola asuh itu bisa diartikan sebagai sebuah proses bagaimana orang tua memperlakukan dan cara berinteraksi dengan anak yang meliputi aktivitas mendidik dan membimbing. 

Pola asuh pun akan membentuk dasar kepribadian seseorang, mulai dari konsep diri, kemampuan menyelesaikan masalah, dan juga pembentukan keterampilan atau kecakapan hidup. 

Oleh karena itu, bisa ditarik pada intinya bahwa pola asuh pun bisa menentukan anak yang baik ataupun tidak baik. Maka, hal semacam ini pun harus bisa disadari dan diperhatikan oleh para orang tua agar bisa memberikan pola asuh yang terbaik untuk buah hati tercintanya. 

Kemudian, inilah tipe-tipe pola asuh yang harus diketahui oleh orang tua, yakni sebagai berikut: 

1. Pola asuh permisif 

Pola asuh ini bisa dicirikan dengan apa pun yang ingin dilakukan oleh anak itu akan diperbolehkan dan orang tua cenderung sibuk dengan pekerjaan atau kepentingannya. 

Pola asuh ini bisa ditarik contohnya, seperti anak dibebaskan mengendarai motor seorang diri padahal belum cukup umur dengan alasan anak memaksa. 

2. Pola asuh otoriter 

Pola asuh ini bisa berarti pola pengasuhan anak yang bersifat memaksa, keras, dan kaku karena aturan yang dibuat oleh orang tua. 

Kemudian, pola asuh ini bisa diambil contohnya, seperti anak diharuskan masuk sekolah tertentu, sementara ia memiliki harapan yang lain. 



3. Pola asuh otoritatif 

Pola asuh otoritatif merupakan pola asuh yang memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal yang sesuai dengan kemampuan anak, tapi tetap saja mendapatkan pengawasan yang proporsional dari orang tua. 

Poin ini bisa digambarkan, seperti anak diberikan kesempatan untuk memutuskan sesuatu, misalnya, akan mengerjakan pekerjaan rumah atau istirahat dulu dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya. 

Oleh karena itu, tugas orang tua pun adalah untuk mempersiapkan anak menghadapi zamannya. Maka, mengasuh anak pun idealnya harus memperhatikan beberapa aspek, yakni sebagai berikut: 

  • Usia anak 
  • Pahami kebutuhan dan kemampuan anak 
  • Orang tua harus kompak 
  • Orang tua harus bisa memberikan contoh yang positif
  • Komunikasi dua arah yang efektif
  • Disiplin
  • Konsisten 

Nah, hal-hal semacam itulah yang harus bisa diperhatikan ketika mengasuh anak. Sebab, pola asuh anak itu sangat penting untuk kemajuan anak itu sendiri. Maka dari itu, pola asuh yang baik akan bisa menghasilkan anak yang baik juga dan sebaliknya.(*)

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN