Postingan Terbaru

Menyelami Hati yang Tertutup oleh Cinta dalam Balutan Malu, Intip di Sini!

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com C inta adalah perasaan yang mendalam dan kompleks, tapi seringkali membuat seseorang merasa bingung, takut, atau bahkan malu. Terkadang, perasaan cinta yang kuat pun dapat membuat hati seseorang tertutup, khususnya karena rasa malu yang datang. Dalam hal ini, mereka yang merasa cinta seringkali merasa terjebak antara keinginan untuk mengungkapkan perasaan dan ketakutan akan penolakan atau tidak diterima. Namun, harus diselami bahwa bagaimana cara melihat hati yang tertutup karena malu, karena cinta? Nah, berikut inilah beberapa cara untuk mengenali dan memahami perasaan tersebut: 1. Perhatikan bahasa tubuh yang tertutup Bahasa tubuh ialah cara pertama yang bisa kita amati untuk mengetahui apakah seseorang merasa malu karena perasaannya. Nah, orang yang cinta, tapi malu biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti menghindari kontak mata, sering menunduk, atau tubuh yang cenderung tertutup. Kemudian, orang yang memiliki rasa cint...

Inilah Akibat Orang Tua yang Selalu Membela Anak ketika Salah, Moms Harus Tahu!

Inilah Akibat Orang Tua yang Selalu Membela Anak ketika Salah, Moms Harus Ingat!
Ilustrasi | Pexels.com/Victoria Rain

Mungkin, banyak orang tua yang suka membela anak ketika melakukan kesalahan dalam bidang apa pun. Kemudian, hal semacam itu kadang diindikasikan sebagai bentuk perlindungan dari orang tua. 

Hal itu pun bisa digambarkan sebagai bentuk kekhawatiran orang tua pada anak dan kekhawatiran itu bisa berarti bentuk kasih sayang. 

Namun, harus bisa dipahami bahwa bentuk semacam itu pun bukanlah bentuk kasih sayang pada anak. Sebab, ketika orang tua membela anak sewaktu membuat kesalahan maka hal itu akan membuat anak tidak belajar dari kesalahan. 

Bahkan, mengutip dari Instagram @mamahtalks.id bahwa membela anak seperti itu jika dilakukan ketika anak berada pada fase usia di bawah tiga tahun, maka akan membuat anak tidak memahami apa yang dilakukannya itu benar atau salah. 

Oleh karena itu, akibat yang bisa ditimbulkan itu ialah anak menjadi tidak terampil dalam berkomunikasi karena ada orang tua yang selalu menjadi penyambung lidahnya. 



Kemudian, tidak hanya itu saja! Namun bila di usia balita, orang tua melakukan hal yang sama maka bisa saja akan menumbuhkan sikap egois dan merasa paling benar pada diri sang anak. 

Maka dari itu, efek yang lebih besar dari itu pun bisa terjadi ialah anak akan berpotensi membuatnya tantrum dan bertindak kasar jika keinginannya tidak terpenuhi. 

Adapun efek lain yang bisa diakibatkan jika orang tua melakukan sikap seperti itu dengan terus-menerus, yakni masih mengutip dari Instagram @mamahtalks.id ialah sebagai berikut: 

  • Anak tidak belajar mengontrol diri dan tidak memahami apa yang terjadi. 
  • Anak menjadi tidak belajar atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. 
  • Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak bisa memecahkan masalahnya sendiri. 
  • Anak tidak belajar untuk menanggung risiko dari keputusan dan perbuatan yang telah dilakukan. 

Maka, hal semacam itu pun bisa diminimalisir dengan sikap orang tua yang tak langsung pasang badan jikalau anak sedang berbuat salah. 



Bahkan, ada juga beberapa sikap yang bisa dilakukan ketika anak berbuat salah, yakni sebagai berikut: 

  • Jangan langsung pasang badan dan membela anak habis-habisan. 
  • Mencari informasi terlebih dahulu dari berbagai sumber sehingga tidak bergantung pada informasi yang diperoleh anak saja.
  • Bantu anak untuk memahami bahwa perbuatan yang telah dilakukannya itu salah dan ajarkan untuk meminta maaf. 
  • Berikan pendampingan saat anak belajar menyelesaikan masalah yang telah dibuatnya. 

Nah, beberapa akibat dan sikap yang harus dilakukan oleh orang tua ketika anak berbuat salah itu bisa menjadi pegangan untuk memberikan pola asuh yang baik dan benar.  

Bahkan, poin-poin semacam itu pun harus menjadi suatu pemikiran ketika anak bersalah maka ajarkanlah untuk meminta maaf, mengakui, dan lainnya. 

Dengan demikian, suatu pola asuh yang baik dan mempunyai prinsip untuk ke depan pun harus bisa dilakukan oleh orang tua agar mampu menciptakan karakter yang baik untuk anak itu sendiri.(*)

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka