Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Asal Usul Gudeg, Makanan Khas Yogyakarta yang Berawal dari Tangan Prajurit Mataram

Asal Usul Gudeg, Makanan Khas Yogyakarta yang Berawal dari Tangan Prajurit Mataram
Foto: Gudeg | Instagram @gudegyudjum

Siapa yang tidak tahu dengan makanan khas ini? Mungkin, banyak orang yang sepakat bahwa gudeg pun adalah makanan khas asal Yogyakarta dan terkenal akan kelezatannya. 

Menilik lebih dalam lagi bahwa makanan ini berawal dari tangan prajurit Kerajaan Mataram. Kemudian, kuliner khas Yogyakarta ini pun ada yang berbahan baku nangka dan bunga kelapa. 

Kemudian, pada abad ke-16, prajurit Kerajaan Mataram pun harus membabat hutan untuk membangun Kotagede. Selanjutnya, dikisahkan bahwa di hutan tersebut terdapat pohon nangka dan kelapa berlimpah. 

Mengutip dari laman Portal Informasi Indonesia, dalam buku berjudul Gudeg, Sejarah dan Riwayatnya karya Murdijati dikisahkan para prajurit berjumlah ratusan memanfaatkan nangka dan kelapa di hutan sebagai bahan makanan. 

Dalam hal semacam ini menjadikan bahwa nangka dan kelapa pun oleh mereka dijadikan masakan atau makanan. Kemudian, nangka dipotong-potong, setelahnya diberikan bumbu yang terbuat dari berbagai rempah dan tidak lupa juga ditambahkan gula merah. 

Pada proses memasak bahwa nangka dan bumbu dimasukkan ke ember besar yang berbahan logam. Kemudian, kelapa yang banyak terdapat di hutan pun dimanfaatkan airnya untuk memberi aroma wangi, melembutkan tekstur nangka serta menambahkan rasa manis pada gudeg. 



Namun, dalam hal semacam ini sudah bisa diketahui bahwa buahnya pun diparut untuk menjadi santan. Kemudian, pembuatan gudeg pun membutuhkan proses pengadukan yang disebut hangudek. Bahkan, dari proses itulah nama gudeg pun muncul ke permukaan. 

Harus bisa diketahui juga di Yogyakarta, gudeg tidak hanya terbuat dari nangka saja. Akan tetapi, warga Dusun Mangir, Kabupaten Bantul, kerap menggunakan mayang atau bunga kelapa muda sebagai pengganti nangka. 

Oleh karena itu, jika dimasak bersama ayam maka gudeg manggar menjadi teramat lezat. Kemudian, mayang pada gudeg manggar juga dipercaya dapat menambah kecantikan. 

Namun, sudah bisa diketahui bahwa gudeg pun tidak hanya populer di Yogyakarta saja! Akan tetapi, di Solo juga bisa dikatakan sangat populer. 

Selanjutnya, adapun perbedaan dari kedua daerah itu, yakni gudeg Yogya pada umumnya dimasak hingga kering, sedangkan gudeg Solo itu memiliki ciri agak basah. 



Perbedaan itu tentu ada alasan tersendiri bahwa gudeg Yogya dimasak hingga kering itu agar lebih awet kala dibawa ke kota lain sebagai oleh-oleh. 

Seperti yang dituliskan oleh laman Portal Informasi Indonesia bahwa mencari gudeg di Yogyakarta itu amat mudah. Sebab, di hotel dekat Malioboro, turis pun dapat menemukan penjaja gudeg keliling. 

Kemudian, ada juga satu kawasan yang khusus menjual gudeg, yakni Jalan Wijilan. Bahkan, beberapa merek gudeg legendaris dapat dijumpai di sana, sebut saja gudeg Yu Djum dan Bu Lies. 

Dalam perkembangan zaman, gudeg pun sekarang dikemas juga dalam kaleng untuk bisa memuaskan para pencinta gudeg yang mungkin saja menyukai kepraktisan dalam membeli dan membawanya.(*)

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN