Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Mengenal Kecap Khas Majalengka, Cocok untuk Buah Tangan, dan Dijamin Mantap!

Mengenal Kecap Khas Majalengka, Cocok untuk Buah Tangan dan Dijamin Mantap!
Foto: Pekerja Kecap Segi Tiga | Instagram@yoese_mariam

Majalengka tak hanya dikenal sebagai kota angin ataupun kota mangga saja! Akan tetapi, Majalengka pun dikenal juga sebagai penghasil kecap yang telah melegenda. 

Tidak hanya itu saja! Namun, kecap Majalengka ini mempunyai cita rasa yang khas. Bahkan, usianya pun telah puluhan tahun. Kemudian, kecap ini pun terkenal karena mempertahankan cara pembuatannya yang tradisional. 

Dalam hal semacam itu, tentu ada dua merek kecap yang melegenda di Majalengka. Kemudian, merek tersebut ialah cap Maja Menjangan (MM) dan Segi Tiga. 

Kedua merek kecap asli buatan Majalengka itu pun diproduksi secara rumahan. Bahkan, kecap merek Maja Menjangan (MM) merupakan kecap tertua di Majalengka. 

Hal itu pun tak lepas dari awal berdirinya dari sejak tahun 1940-an kecap ini sudah ada. Kemudian, seperti dilaporkan oleh laman resmi KSDAE bahwa melalui tangan H. Saad, kecap Maja Menjangan (MM) hingga kini masih bertahan dan disukai oleh banyak orang.



Sementara itu, kecap cap Segi Tiga mulai diproduksi pada 1958-an, sewaktu itu pun ada tiga orang pemrakarsa terciptanya kecap Segi Tiga. 

Ketiga orang itu ialah H. Lukman, Endek, dan Aman. Kemudian, dari tiga orang itu tercetus merek Segi Tiga. Oleh karena itu, dua merek kecap tersebut menawarkan rasa yang sama. 

Rasa yang sama itu di antaranya ada kecap asin, manis sedang, dan kecap manis. Pada tiga rasa itu pun cita rasa kedelai hitamnya benar-benar terasa. 

Selain rasa kedelai yang kental, kecap kedua merek tersebut pun bisa tahan lama. Bahkan, bisa bertahan sampai dua tahun. Padalah, dua merek kecap itu dibuat tanpa bahan pengawet. 


Kenapa kecap tersebut bisa bertahan lama? 


Kecap tersebut bisa bertahan lama karena sang produsen memiliki cara tradisional. Oleh karena itu, bahannya pun tidak mengandung bahan pengawet karena saat proses fermentasi, produsen memilih untuk mencampurkan garam dalam jumlah yang banyak pada olahan kecap tersebut. 

Oleh karena itu, garam dalam jumlah yang banyak saat fermentasi itu mampu menjadi bahan pengawet agar kecap tak mudah basi.

Maka dari itu, sudah bisa diketahui bahwa dalam proses pembuatan kedua merek kecap itu pun masih tradisional dan dilakukan secara manual. 



Tidak sampai situ saja! Akan tetapi, dalam proses memasaknya pun masih menggunakan kayu bakar. Begitu pun wadah tempat kecap yang telah jadi maupun saat penyaringan dan fermentasi. 

Dalam hal semacam itu wadah pun terbuat dari kayu jati yang dibentuk menyerupai ember. Sementara itu, untuk mengeringkan kedelai maka sinar mataharilah yang menjadi andalannya. 

Maka tak heran, cuaca pun menjadi sangat menentukan produksi kecap di Majalengka. Sebab, jikalau mendung atau hujan maka penjemuran kedelai akan memakan waktu yang panjang. 

Kemudian, kedua merek kecap itu bisa ditemui dengan mudah di sentra oleh-oleh atau pasar-pasar tradisional yang ada di Majalengka. 

Kedua merek kecap itu pun biasanya dikemas dengan botol berbagai ukuran, yakni ada yang isinya 140, 250, 300, 500, dan 600 mililiter (ml). 

Harga yang ditawarkannya pun bervariasi, hingga dimulai dari yang ukuran kecil dengan harga kurang lebih dari Rp4.000 sampai ukuran besar dengan harga kurang lebih Rp12.000 per botol. 

Oleh karena itu, kedua kecap itu bisa menjadi salah satu pilihan untuk buah tangan dari Majalengka yang bisa dibawa dan dinikmati bersama keluarga tercinta.(*)

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN