Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Kehidupan Mike (25)

Kehidupan Mike (25)


; Mencari Cinta yang Setulus Hati


Ada harapan yang ingin segera diwujudkan oleh Mike, yakni menjalani kehidupan bersama pasangan hatinya. Mike merenung di sudut rumah dengan kedua tangan memegang kepala seperti orang yang bingung. Kemudian, udara di pagi hari pun berhasil masuk ke dalam tubuh Mike, sampai ia hanya bisa mematung di sudut rumah itu.

Dalam kehidupan, Mike menyadari bahwa cinta itu harus senantiasa diciptakan agar bisa menjadi indah. Kemudian, lelaki yang mempunyai paras ganteng itu berdiri lalu memandang sekitar halaman. Mike menggeleng-gelengkan kepala ketika halamannya terisi daun-daun yang terjatuh dari pohonnya. Bahkan, lelaki itu pun berkata, ah, halaman yang kotor dan ruwet!

Hal semacam itu pun menjadi sebuah problema yang sulit untuk dilukiskan dalam balutan kata-kata oleh Mike. Kemudian, ia terdiam beberapa menit lalu mengayunkan kaki untuk masuk ke dalam rumah. Namun, dalam perjalanan ketika mau masuk ke dalam rumah itu harapannya masih melayang-melayang seperti beterbangan ke sana-sani. Entahlah, Mike pun menggeleng-gelengkan kepala lagi tanda tak mengerti dengan kehidupan yang ia jalaninya.

Sesampainya di tengah rumah, Mike langsung saja duduk di kursi dengan pikiran yang semakin ruwet saja seperti benang kusut. Kemudian, ibunya pun melirik dan memerhatikan anak semata wayangnya itu. 

"Kamu, kenapa, sih?" tanya ibunya Mike yang terlihat penasaran dengan tingkah laku anak semata wayangnya itu.

"Entahlah, Bu," jawab Mike pelan yang mungkin saja samar-samar terdengar oleh ibunya, "hidup ini susah ditebak, Bu," lanjutnya.

"Hidup itu harus dijalani dengan apa adanya saja. Jangan terlalu dipaksakan agar tak pusing karena pusing itu bisa berawal dari diri sendiri yang terus memikirkan hal yang belum tentu bisa tercapai," kata ibunya Mike sambil memegang buku resep makanan.

"Seperti itukah, Bu?" tanya Mike, "apakah cinta yang tulus bisa datang kalau dijalani dengan apa adanya saja?" tambahnya ia bertanya lagi.

"Iya," jawab ibunya, "cinta yang tulus itu datang dari dalam hati, Mike. Sebab, cinta itu fitrah manusia jadi takbisa untuk selalu dipaksakan," lanjutnya sambil menunjuk dada Mike.

"Jujur, aku belum bisa memahami apa yang diucapkan oleh Ibu tadi," ujar Mike lalu berdiri. 

"Kamu, mau ke mana lagi?" tanya ibunya Mike tanpa ba-bi-bu lagi. "Main-main berdiri saja kamu, ini!" Ibunya Mike pun mengerutkan kening lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Namun, dalam momen itu Mike tak mengeluarkan kata-katanya lagi. Ia memilih untuk berdiam dan hanya bisa merasakan bahwa cinta yang tulus itu harus bisa diperjuangkan. Kemudian, ia lihat foto Sinta yang berada di dalam dompetnya. Setelahnya, ia berkata dengan pelan bahwa dirinya akan selalu memperjuangan cinta agar bisa suci dan senantiasa menciptakan keindahan yang tampak nyata.


***


Dalam keheningan malam, Mike melihat Andi masih sama saja seperti hari-hari kemarin; murung; galau. Kemudian, Mike pun mendekatinya sambil membawa secangkir kopi yang uapnya masih mengepul. Namun, harum yang diciptakan oleh kekhasan kopi itu malah terasa hilang ketika melihat sahabatnya malah duduk murung di kursi jati. 

Mike merasa aneh dengan tingkah sahabatnya itu karena tak biasanya Andi seperti ini. Bahkan, biasanya Andi itu selalu semangat dan selalu optimis dalam menjalani kehidupannya. Kemudian, Mike pun menggeleng-gelengkan kepala dan mencari jawaban terkait pertanyaan, ada apa dengan sahabatnya itu?

Dalam kegelapan malam, semua orang mungkin sudah terjaga dan hanya menyisakan Mike dan Andi saja di beranda rumah. Kemudian, tanpa ba-bi-bu lagi Mike bertanya, "Ada apa denganmu, Di?" 

Andi pun memalingkan muka dan tepat sekali sejajar dengan Mike. 

"Kenapa menangis?" tanya Mike ketika melihat air mata Andi sudah menjadi danau di wajahnya. 

"Entahlah, Mike," jawab Andi pelan seperti ada rasa yang ditahan.

"Kamu, tak seperti biasanya seperti ini," ujar Mike lalu duduk di samping sahabatnya itu. 

"Aku sedang ruwet saja dan sulit untuk diceritakan kepada siapa pun." Andi pun mulai mengeluarkan kata-kata walaupun sedikit terbata-terbata. 

"Kemarin, gue yang sedih dan galau. Dan sekarang, masa kamu mau galau juga, Di." Mike berkata lagi dengan mengingatkan kembali masa suramnya.

Andi terdiam seperti ada yang mengganjal di tenggorokannya, sedangkan tangan kanan Mike malah memegang kening seperti orang yang sedang pusing saja.

Apa mungkin Andi juga sedang mencari cinta yang tulus? Pikiran Mike memunculkan pertanyaan semacam itu. Kemudian, Mike mengambil secangkir kopi yang tersimpan di sampingnya. Setelahnya, ia minum perlahan-lahan dan berharap kopi yang diminumnya itu bisa menetralisir pikirannya.

Mike tak menyangka bahwa dalam malam yang sepi itu malah bermunculan momen-momen di luar nalar; Andi galau. Dalam kehidupan yang selalu ia pikirkan juga tak sedikit pun ada momen Andi sedang galau. Namun, hal semacam itu sangat berbanding terbalik dengan pikirannya yang mana kenyataannya Andi bisa galau juga.

"Sudahlah, jangan terus-menerus meratapi kesedihan sehingga membuatmu galau seperti ini!" Mike pun berkata dengan nada sedikit keras dan berharap sahabatnya itu bisa tersentak. 

Namun, Andi pun hanya bisa memandang Mike saja dengan tatapan yang sendu.

Entahlah, hal apa yang sedang merasuki Andi sehingga ia tampak kacau. Mike menghela napas panjang lalu mengeluarkannya secara perlahan-lahan, sedangkan Andi masih saja terlihat bergulat dengan kesedihannya. Kemudian, Mike menggeleng-gelengkan kepala di antara malam yang semakin merangkak naik saja, sedangkan kesedihan buat Andi malah semakin tampak ke permukaan.

Kemudian, Mike sangat menyadari bahwa mencari cinta yang tulus itu tak akan semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, ia sadar bahwa harus senantiasa menjaga cintanya bersama Sinta agar cinta yang suci itu bisa tercipta dengan nyata. Bahkan, lelaki yang berparas ganteng itu pun melangitkan harapan agar cinta yang selama ini ia cari itu benar-benar ada di dalam diri Sinta.


....

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN