Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Kehidupan Mike (20)

Kehidupan Mike (20)

; Jawaban dari Sinta


Setelah seminggu lamanya Mike menunggu, akhirnya Sinta pun mengirimi pesan bahwa ia ingin bertemu. Mike tersenyum! Ia bahagia karena selama waktu yang ditunggunya itu ada kabarnya juga. Kemudian, ia pun mengiyakan ajakan Sinta itu dengan harapan-harapan yang sudah menumpuk di dalam hatinya.

Sinta. Sinta itu wanita yang berhasil membuat dirinya membukakan hati dan pikirannya kembali. Ia bahagia mengenalnya! Ia merasakan efek dari mengenalnya! Bahkan, ia pun malah teringat-ingat terus dengan kecantikannya! Entahlah, hal semacam itu pun menjadikan dirinya membukakan mata lagi tentang indahnya dunia. Tentang kasih sayang yang ia terima. Bahkan, tentang indahnya rasa cinta yang muncul lagi di dalam dadanya.

Salah satu momen yang paling ditunggunya itu akan kesampaian juga, yaitu menerima jawaban yang akan Sinta berikan. Mike pun begitu deg-degan. Kemudian, ia pun malah tak tenang dan mungkin saja harus senantiasa menyiapkan kesiapan yang ekstra lagi agar nantinya tak terkejut dengan jawaban Sinta.

Cinta yang telah lama Mike tunggu pun sudah ada di depan mata. Kemudian, ia pun mencoba untuk menyiapkan kembali mental agar pas jawaban Sinta itu tak kaget. Dan ia pun langsung mengirimkan pesan kepada Sinta untuk menanyakan jam berapa harus menjemputnya. Hal-hal yang sepele itu pun menjadi salah satu yang paling di pikirkan oleh Mike. 

Mike pun mengabari sahabatnya untuk mengabarkan bahwa ia akan bertemu lagi dengan Sinta, sampai sahabatnya itu berpesan bahwa ia harus tetap menerima apa yang nantinya terjadi! Oleh karena itu, lelaki yang berwajah ganteng itu pun mengiyakan pesan yang diberikan oleh sahabatnya itu. 

Setelah lama menunggu dan waktu yang terus berputar, akhirnya waktunya pun tiba, Mike pun sudah berada di depan rumah Sinta. Kemudian, seperti biasanya ia mengirimkan pesan bahwa dirinya sudah berada di depan rumah Sinta. Dan wanita yang cantik itu keluar dengan memakai gaun berwarna cokelat. Uh, sangat cantik, kata hatinya Mike yang mulai meronta-ronta akan kecantikan Sinta itu.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Mike yang sudah seminggu lamanya tak pernah lagi mendengar kabar Sinta. 

"Baik, alhamdulilah," jawab Sinta yang sudah berada persis di samping Mike.

Seperti biasanya, Mike membawa mobil lalu ia pun langsung menyilakan masuk untuk Sinta. Dan wanita yang berwajah cantik itu pun menganggukkan kepala saja tanda iya. Kemudian, Sinta pun masuk dan dibarengi Mike juga masuk dari pintu yang berbeda. 

Di dalam mobil, Mike malah sedikit canggung untuk bertanya ataupun memulai obrolan. Oleh karena itu, dari lamanya perjalanan ke tempat yang ditujunya itu hanya ada beberapa kali perkataan saja dari keduanya itu. Kemudian, pikirannya pun malah melayang-layang untuk berpikir, apakah ia bisa diterima ataupun tidak? Pertanyaan seperti itulah yang membuat Mike tak tenang karena hal itu sangat penting untuk kehidupannya.

Seperti biasa juga alunan lagu dari Iwan Fals pun selalu berkumandang untuk menemani di perjalanan. Bahkan, Sinta pun malah terlihat senyum-senyum sendiri, mungkin saja lagu yang didengarnya itu sangat meresap ke dalam hatinya. Entahlah! Mike pun langsung fokus lagi ke arah jalan agar bisa cepat sampai ke tempat tujuannya, yaitu kafe yang disukainya.

Setelah melewati waktu sekitaran 30 menit, akhirnya sampai juga di kafe yang terlihat indah. Di dalamnya terdapat beberapa spot foto yang bisa digunakan untuk berswafoto ataupun lainnya. Mike langsung saja memilih tempat duduk yang kursinya ada dua sehingga bisa terasa lebih romantis seperti yang di film-film itu, pikirnya. Kemudian, Sinta pun hanya bisa mengiyakan saja kemauan Mike tanpa ba-bi-bu lagi. 

Tak lama juga, seorang pelayan kafe pun datang menghampirinya dan bertanya, maaf mau pesan apa, ya? Mike pun langsung menjawab, pesan kopi yang terfavorit di tempat sini saja satu lalu ia pun bertanya kepada Sinta untuk pesan minuman atau makanan apa. Sinta pun hanya menjawab terserah kamu saja sehingga Mike pun cukup kebingungan untuk memesan apanya untuk Sinta sehingga kata pamungkas pun keluar dari mulutnya, yaitu ya, udah makanan yang terfavorit di sini saja, ya! Seorang pelayan itu pun mencatat pesanan Mike lalu ia pun hanya bilang, mohon ditunggu, ya!

Di meja nomor empat itu Mike memandang Sinta lalu memberanikan diri untuk bertanya perihal jawaban yang akan diberikan oleh wanita itu. Namun, Sinta pun malah berkata, tunggu saja sampai setelah kita makan dan minum pesanan yang tadi. Di situlah, Mike merasakan hatinya sudah tak tenang. Bahkan, alam pun terlihat mendukung karena terlihat sudah mulai mendung yang sepertinya akan ada kabar yang mendinginkan kepalanya. Namun, entahlah! Ia pun hanya bisa berharap dan berharap bahwa cintanya itu bisa diterima oleh Sinta dengan lapang dada.

Setalah menunggu sambil menikmati dekorasi yang menempel di kafe itu, akhirnya pesanan satu kopi arabica, dua brownies, dan satu lagi entah minuman apa itu yang bentuknya seperti minuman dawet, tapi sedikit dimodifikasi oleh penjualnya. Pesanan itu pun sudah tertera di meja yang ditempatinya lalu ia pun mencoba untuk menyeruput kopi yang menurut orang-orang terfavorit di tempat itu. Kemudian, sangat berbeda dengan Sinta yang langsung mencicipi brownies yang bertoping kacang, lalu ia pun malah mengerutkan dahi dan mungkin saja dirinya merasakan sensasi yang berbeda ketika memakan makanan itu.

Perputaran waktu pun terus berjalan sehingga makanan dan minuman yang berada di meja itu pun mengikutinya, yaitu sudah terlihat habis juga oleh kedua insan itu dimakan dan diminum. Kemudian, Mike pun bertanya kembali perihal jawaban yang sudah ia tunggu-tunggunya. Sampai-sampai, Sinta malah memberikan perkataan yang serius dan menyuruh lelaki yang ada di hadapannya itu bisa bersikap fokus untuk mendengarkan ucapannya. 

"Di tempat ini, kita saling mengharapkan bahwa aku sendiri tahu bahwa kamu itu sangat menunggu jawaban tentang pertanyaan yang pernah kamu berikan kepadaku. 

Oleh karena itu, aku pun di sini akan menepati janji yang pernah aku janjikan sewaktu itu, yaitu jawaban perihal cinta yang ditanyakan olehmu itu," kata Sinta pun cukup terlihat serius. 

"Terus, apa jawabanmu?" Dada Mike semakin naik turun saja, ia pun terlihat sudah tak karuan. 

"Hmm, aku akan menjawabnya sekarang ini."

"Lalu, apa jawabanmu?" 

"Aku mau bertanya dulu, apakah benar dirimu mencintaiku?"

Mike pun dengan mantap mengiyakan apa yang ditanyakan oleh Sinta itu. 

"Beneran?" tanya Sinta sekali lagi. 

"Iya, aku beneran mencintaimu." Kedua bola mata Mike pun menatap serius Sinta sehingga sangat terpancar keseriusannya.

"Iya, aku pun akan menerimamu menjadi pacarku!" kata Sinta pun dengan serius, "namun, kamu pun harus berjanji tak akan bermain-main dengan cinta ini!" lanjut Sinta dengan tatapan yang serius juga kepada Mike.

Mike pun berjanji bahwa dirinya tak akan mengkhianati cintanya! Bahkan, ia pun berjanji juga tak akan meninggalkan Sinta walaupun sedang dalam masa apa pun. Kemudian, wanita yang berada di depanya itu tertunduk dan di pipinya itu ada warna merah yang mungkin saja wanita itu menahan malu ataupun lainnya. Mike tersenyum dan hatinya semakin berbunga-bunga saja karena sudah sangat lama ia menunggu momen seperti ini terjadi. Bahkan, Saban harinya pun ia selalu berharap bahwa cintanya bisa diterima oleh Sinta dan akhirnya, bisa kejadian juga momen yang diharapkannya itu menjadi kenyataan. Mike bahagia!

"Jadi, kita sudah resmi nih, pacaran?" tanya Mike untuk memastikannya lagi. 

"Iya, sudah resmi," jawab Sinta lalu ia pun tersenyum. 

Mike pun mengepalkan tangan lalu menonjok angin sambil berkata, "Yes ... yes ... yes ...!" 


....

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN