Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Sedikit Tertawa, Sedikit Menangis


Sudah hampir seminggu, saya memperhatikan Alina yang kadang sering merenung di pojokan beranda rumahnya. Entahlah, hal semacam apa yang sedang ia rasakan? Akan tetapi, rasanya saya ini begitu kasihan karena Alina itu masih terlihat muda. Namun, sepertinya ia sedang hancur dan hidupnya pun malah terbilang tak beraturan.

Saya pun tak bisa untuk mencoba menjauhi pandangan ketika lewat depan rumahnya. Ya, tahu sendirilah setiap pagi, saya selalu lewat jalan depan rumahnya kalau mau berangkat bekerja jadi hal semacam itu pun tak bisa dijauhkan dari saya. Momen yang paling terngiang di dalam ingatan saya itu ketika Alina sedikit tertawa dan sedikit menangis. Kemudian, wanita itu tak jarang juga sering berbicara sendiri. 

Setelah penasaran dengan kondisi Alina, saya pun mencoba mencari tahu lebih dalam persoalan yang sedang dialami wanita itu. Kemudian, tanpa ba-bi-bu lagi setelah bekerja, saya langsung menanyakan perihal itu kepada tetangga dekat rumahnya. 

"Ibu, kenapa Alina sering merenung di situ?!" tanya saya pun langsung kepada intinya. 



Ibu yang berada di dekat rumahnya pun terlihat kaget karena mungkin menurutnya, saya ini orang yang aneh. Ya, aneh karena baru bertemu saja langsung melemparkan pertanyaan tanpa memperkenalkan nama atau apa pun lagi.

Saya pun cukup merasa malu karena bisa terbilang so akrab yang mana mungkin orang lain tak menyukainya. Kemudian, saya pun terdiam seperti patung dan mulut juga kelu untuk mengeluarkan suara. 

"Dia itu sedang sakit, mungkin," kata wanita berkerudung putih dekat ibu yang tadi saya tanya itu. 

Saya pun menoleh lalu mengerutkan dahi dan mencoba berpikir, sakit kenapa, ya? Entahlah, pertanyaan seperti itu malah ada di dalam pikiran ini.



"Husttt!" sahut ibu kepada wanita yang berkerudung putih itu. Kemudian, wanita yang berkerudung putih itu malah memonyongkan bibir dan ia pun terpaku di tempat.

Mungkin, ibu itu tak ingin orang lain bicara asal saja jadi ia seperti memberikan kode kepada wanita berkerudung itu. Namun, saya pun malah semakin penasaran dengan apa yang dialami oleh Alina itu. Ya, bukan tanpa sebab! Sebab, Alina itu dulunya bisa dikatakan kembang desa lalu banyak lelaki yang menyukainya. Namun, setelah perjalanan waktu, kenapa hal seperti itu malah menyerangnya? Entahlah!!!

Alina yang manis nan cantik itu malah menjadi seorang yang sedikit sedih dan tersenyum. Kemudian, saya pandang wajahnya dari jarak jauh, ya, wajahnya terlihat ada penekanan yang dipendam. Namun, entahlah! Alina ini sedang memendam rasa apa sehingga ia menjadi seperti itu? Saya pun berdiri dan berjalan kembali pulang sambil pikiran ini bertanya-tanya, apakah Alina yang cantik itu disakiti oleh cowoknya?[]


2022

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN