Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Jembatan Cinta


"Apakah salah jika saya mencintai dirimu?" tanya Ian kepada Mala di jembatan yang dinamakan Jembatan Cinta.

Mala tertunduk, mungkin ia sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Ian itu. Kemudian, lelaki yang berbadan tegap, rambutnya rapi, dan kulitnya bisa dikatakan putih itu hanya bisa menunggu jawaban saja di samping Mala. 

Jembatan Cinta yang bisa dibilang jembatan paling indah untuk memulai percintaan. Oleh karena itu, Ian pun sangat berani untuk menanyakan perihal cinta itu kepada Mala. Lelaki itu pun terlihat optimis. Lelaki itu terlihat santai. Lelaki itu terlihat sudah siap untuk menerima jawaban apa yang akan diterimanya. Kemudian, lelaki itu pun berjalan hingga agak menjauh dari Mala agar membuat wanita yang berparas cantik itu bisa fokus untuk memikirkan jawaban untuk dirinya.

Beberapa menit kemudian, Mala mendekati Ian dan bertanya, "Kamu, tadi, nanya apa?" 

Ian tersenyum karena pertanyaan itu seperti mencoba lagi untuk menegaskan apa yang tadi ditanyakan. Kemudian, lelaki yang mempunyai tinggi 180 sentimeter itu mengulang pertanyaan lagi. Wanita itu pun menunduk. Wanita itu malah terlihat malu lalu berkata, "Tak salah jikalau kamu mau mencintai diriku!"

Deg! 

Tiba-tiba saja, jantung Ian malah berdetak cepat dan dadanya semakin naik turun saja. Kemudian, lelaki itu pun semakin optimis saja bisa mendapatkan cintanya Mala. Keadaan di Jembatan Cinta pun tampak berwarna di kala jawaban seperti itu keluar dari mulutnya Mala. Tak sampai situ saja! Namun, mendadak saja di atas Jembatan Cinta malah terlihat ada cahaya yang berbentuk love dan mungkin itu pun sebuah tanda bahwa alam pun merestuinya.



Kata-kata yang dikeluarkan oleh Mala itu menjadikan sebuah arti yang mendalam bagi Ian. Lelaki itu pun mendekati lagi Mala dan bercerita tentang indahnya Jembatan Cinta. Tentang lelaki yang mencintai seorang perempuan dan tentang-tentang cerita lainnya. Mala terdiam lalu tangan kanannya membenarkan rambut panjangnya. Kemudian, wanita yang berparas cantik itu bertanya, "Kenapa jembatan ini dinamakan Jembatan Cinta itu karena apa, sih?"

"Mungkin, banyak orang yang mengawali percintaanya di jembatan ini jadi jembatan ini sering disebut Jembatan Cinta," jawab Ian menduga-duga. 

"Ah, masa, sih?" Mala malah terlihat penasaran.

"Iya, mungkin seperti itu." Ian tersenyum. 

Mala hanya mengangguk lalu ia melihat pemandangan yang tercipta jelas di Jembatan Cinta. Banyak panorama yang membuat wanita itu terkagum-kagum dengan ciptaan yang Tuhan berikan kepada umatnya. Kemudian, Ian berdiri tepat di samping wanita itu dan tangan kanannya menunjuk ke arah bukit yang hijau dan menceritakan tempat itu. Mala semakin terkagum-kagum saja karena momen seperti itu adalah momen yang baru terjadi untuk dirinya. Ia terlihat bahagia. Ia terlihat menikmatinya. Ia pun begitu penasaran dengan tempat yang dikunjunginya itu.

"Ternyata, lebih enak di sini daripada di kota," kata Mala yang terasa spontan itu. 

"Bagaimana?" tanya Ian untuk memastikan bahwa perkataan itu keluar tepat dari mulut Mala.

"Di sini, terasa segar jika dibandingkan dengan suasana perkotaan," jawab Mala sambil merentangkan tangan dan kedua matanya masih melihat ke arah perbukitan yang terpampang nyata di jembatan ini.

Pemandangan yang indah membuat suasana hati pun menjadi tenteram, hal itulah yang sedang dirasakan oleh Ian. Kemudian, banyak cerita yang bisa terungkap. Banyak hal yang bisa menjadikan Ian semakin dekat lagi dengan Mala. 

"Apakah di sini, tempatnya selalu tenang?" tanya Mala lagi. 

Ian mengayunkan kakinya satu langkah sehingga kedua tangannya memegang pembatas jembatan. Kemudian, ia pun menjawab, "Di sini, sepertinya tenang juga." 

"Jadi, ingin tinggal di daerah sini!" Mala pun dengan spontan mengeluarkan kalimat semacam itu.

"Tapi, maaf! Aku hanya bisa mengajakmu ke jembatan seperti ini!" 

"Tak apa-apalah, Ian. Asal kau, tak loncat saja di jembatan ini," celoteh Mala lalu tertawa.



Awalnya di jembatan ini, Ian mempunyai niatan ingin mengungkapkan cintanya kepada Mala. Namun, sewaktu berada di Jembatan Cinta, Ian malah sangat kesulitan untuk memulai dari mana pengungkapan itu. Bahkan, lelaki itu kadang terlihat bingung dengan rasa yang ada di dalam hatinya. Cinta? Jika, menanyakan cinta, Ian sudah sangat mencintai Mala. Namun, soal ungkapan langsung kepada wanita itu yang belum bisa Ian laksanakan. 

Di Jembatan Cinta, Ian hanya memberikan kode-kode yang menjurus bahwa ia sangat mencintai Mala. Namun, Mala malah sebaliknya, yaitu ia terasa biasa saja. Ian pun terdiam dalam serangan cinta yang dirasakan oleh hatinya itu. Kemudian, lelaki itu pun hanya bisa berharap, Mala itu bisa merasakan bahwa selama ini Ian sangat menyukainya. Harapan-harapan seperti itulah yang ketika itu dilangitkan oleh Ian agar cinta itu tak melulu tentang ungkapan verbal saja. Akan tetapi, cinta itu sama-sama merasakan dan datang dari hati kedua insannya.

Panorama di sekitaran jembatan ini, mengajarkan Ian bahwa keindahan itu tak harus dipaksakan. Akan tetapi, keindahan itu akan tampil dengan sendirinya. Oleh karena itu, semua itu sama percis dengan cinta yang mana tak bisa dipaksakan. Kemudian, Ian pun menginginkan bahwa cinta yang seandainya bisa diterima oleh Mala itu adalah cinta tanpa paksaan siapa pun. Setelah itu, Ian pun memandang Mala dengan hati yang selalu melangitkan harapan, semoga wanita cantik itu bisa menyukainya![]


2022

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN