Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Seorang Wanita dan Bunga yang Layu


Awalnya, aku sangat menikmati jalanan kota ini lalu tak jarang juga duduk di kursi yang berada di trotoarnya. Namun, setelah kejadian yang memilukan, yaitu sewaktu melihat seorang wanita menangis, aku tak begitu lagi menyukainya. Entahlah! Jalanan ini mengingatkan aku kepada kenangan yang penuh luka antara seorang wanita dan bunga yang layu. Sampai-sampai, itu semua menjadi salah satu kenangan yang terus teringat di dalam pikiran ini. 

Aku juga malu ketika itu. Aku juga ikut bersedih karena melihat wanita bersedih. Kemudian, jalanan pun tampak ramai sewaktu itu hingga banyak orang juga yang melihat ke arahku. Aku tertunduk. Aku merasa terhimpit oleh mata-mata elang yang dimiliki oleh orang-orang itu.

"Woy, kenapa lu membuat seorang wanita itu menangis?!" Orang-orang itu bertanya dengan nada yang keras. 

Aku tertunduk. Aku tak menjawab sampai orang-orang itu berjalan mendekatiku dengan wajah tampak sangar. 

Sewaktu itu pun aku hanya bisa pasrah karena diri ini sudah sangat terhimpit oleh kerubunan orang-orang. Ya, orang-orang itu terlihat dari wajahnya menandakan sudah banyak yang dewasa. Sungguh, aku pun hanya bisa tertunduk. Kemudian, seorang lelaki yang bertato di tangan kanannya pun bertanya kepadaku, "Lu, ada masalah apa dengan wanita ini?!" 

Mulutku tiba-tiba jadi susah digerakan, sedangkan tanganku serasa dingin. Entahlah! Kemudian, aku pun merasakan gemetar yang sangat tinggi sampai orang-orang itu melangkahkan satu kakinya ke belakang.

Orang-orang itu semakin membabi buta saja menanyakan perihal seorang wanita yang menangis itu kepadaku. Namun, aku sendiri sangat bingung karena harus menjawab seperti apa? Ya, aku sendiri merasa heran ketika wanita itu mendekat lalu menangis di depanku. Kemudian, aku pun mengerutkan dahi dan di situlah terjadi momen yang sangat tak diinginkan oleh diriku, yaitu dilihatin oleh banyak orang. Setelah itu, aku pun mencoba untuk menenangkan seorang wanita, tapi dari sudut lain banyak orang yang memandang aku dengan wajah terlihat penasaran. 



Aku pun mencoba untuk menerangkan sedikit demi sedikit karena tanganku juga masih saja bergetar. Kemudian, orang-orang yang mengerubuniku itu mulai terlihat sedikit paham dengan apa yang aku maksud. Tak sampai situ saja! Namun, seorang wanita yang membawa bunga itu pun mengeluarkan satu kalimat yang bernada, "Iya, dia tak bersalah!" Kemudian, orang-orang pun mulai terlihat percaya bahwa aku pun tak bersalah dan bukan dirikulah yang menyebabkan seorang wanita itu menangis hingga sesegukan. 


*


Malam ini, aku masih mengingat malam-malam yang telah terlewati! Ya, salah satu ingatan yang sulit dihapus itu ketika melihat seorang wanita menangis dengan tangan kanannya memegang bunga. Namun, aku sendiri melihat bunga itu sudah layu sehingga warna merahnya terlihat tak menyala lagi. Entahlah! Aku sendiri tak bisa lagi menggambarkan perasaan apa yang sedang dirasakan seorang wanita yang menangis itu.

Keadaan saat itu pun bisa terbilang tragis karena aku pun merasa kaget ketika ada seorang wanita menangis di hadapanku. Kemudian, kedua mataku pun tak bisa beranjak pergi dari pandangan air mata yang turun membasahi wajahnya. Namun, ingin rasanya aku bilang, jangan menangis! Jangan menangis! Namun, bibir ini serasa kelu untuk mengeluarkan kata-kata, apalagi tangan yang terasa sulit untuk sekadar merangkulnya.

Momen-momen seperti itulah yang membuat diri ini tersudutkan hingga sangat sulit untuk bergerak. Kemudian, banyak orang juga yang terus-menerus saling berbisik-bisik hingga kedua bola matanya terlihat curiga kepadaku. Namun, entahlah! Mungkin, seperti inilah dunia yang sulit untuk ditebak, apalagi digambarkan di atas kertas kosong ataupun lainnya. 

Aku sendiri sangat merasa dirugikan karena seorang wanita itu menangis di depanku. Entahlah! Aku sendiri tak mengetahui apa motif sesungguhnya seorang wanita itu menangis di depan diri ini sampai-sampai membawa bunga yang telah layu. Namun, sangat disayangkan juga bahwa seorang wanita itu terlihat kebingungan hingga satu tangannya menutup wajah dan satu tangannya lagi memegang bunga. Kemudian, aku sendiri melihatnya dengan mata yang telanjang ini.

Mungkin saja, seorang wanita itu sedang patah hati yang kemudian berjalan hingga mendekatiku. Kemudian, mungkin saja wanita itu ingin bicara bahwa cinta itu memang sakit. Namun, entahlah! Mulutku pun terasa kelu untuk bertanya, apalagi untuk mencari tahu kenapa bisa menangis?



Memang, harus diakui juga bahwa wajah wanita itu terlihat cantik walaupun wajahnya dipenuhi air mata. Namun, kecantikannya masih saja bisa dinikmati lalu hidungnya tampak mancung dan kedua bola matanya terlihat merah yang mungkin efek dari menangis. Aku sendiri sangat menyayangkan betul karena kenapa wanita secantik dirinya bisa menangis yang mungkin karena cinta? Entahlah!

Aku jadi berpikir bahwa cinta dan luka adalah salah satu kesatuan yang sulit dilepaskan dari yang namanya berhubungan. Namun, apakah semua itu bisa menjadi salah satu yang menjadikan hidup jadi hancur? Mungkin, bisa saja kalau hubungannya hanya sampai di batas jalan atau tak langgeng. Tak sampai situ saja! Aku juga mempunyai pemikiran bahwa bunga yang dibawa oleh wanita itu adalah bunga yang selalu dijaganya ketika berhubungan. Namun lama ke lamaan, bunga itu pun layu juga karena disebabkan oleh hal-hal tertentu yang menyerangnya.

Setelah mengingat waktu yang pernah terjalani, akhirnya aku pun bisa tenang untuk menatap langit yang penuh warna. Ya, malam ini, tampak bulan yang sungguh indah untuk dilihat oleh mata telanjang, sedangkan kelap-kelip bintang pun menambahkan langit penuh nikmat untuk dipandang. Tak sampai situ saja! Namun, sungguh malam ini pun sangat lengkap karena ditemani juga oleh secangkir kopi yang uapnya sudah tak terlihat lagi mengepul. Kemudian, kopi itu pun sedikit demi sedikit aku seruput sampai tandas. Uh, sungguh nikmat rasanya!

Harus bisa dimengerti juga bahwa seorang manusia pun bisa belajar dari kenangan! Oleh karena itu, kenangan yang berada di dalam benak ini menjadikan aku semakin tahu bahwa cinta itu penuh warna-warni. Kemudian, tak hanya itu saja karena cinta pun tak bisa hanya ucapan semata saja dan tak bisa hanya untuk pelampiasan semata saja. Maka, cinta harus bisa dibarengi dengan langkah yang nyata untuk bisa terjaga dan tak harus juga menciptakan kesakitan di mana-mana.[]


2022

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN