Postingan Terbaru
Momen
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
"Bukannya momen ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh dirimu?" tanya teman saya yang berada di samping.
Saya tak mampu untuk melemparkan jawaban sedikit pun! Entah, karena apa? Namun, batin saya mendadak serasa meledak dan hancur berantakan.
Momen yang dulu pernah saya dambakan ini, akhirnya hancur oleh waktu! Cinta yang pernah saya rasakan ini, akhirnya hilang oleh kekecewaan! Dada saya masih naik turun, sedangkan telinga sudah terasa panas yang akhirnya harus senantiasa merasakan kekecewaan di dalam dada ini. Saya tak bisa memaafkan, apalagi untuk sekadar menyapa dirimu pun rasanya sudah tak bisa lagi!
Mungkin, seperti inilah dunia yang menurut orang-orang itu hanya panggung sandiwara. Oleh karena itu, orang yang menunggu pun bisa senantiasa kalah oleh orang yang bergerak! Namun, entahlah! Mulut saya rasanya kelu untuk mengeluarkan kata-kata! Tangan saya mendadak dingin yang mungkin saja ini efek dari kekecewaan yang mendalam.
"Jangan diem saja! Sana samperin wanita yang kamu selalu tunggu itu!" perintah teman saya yang terlihat masih polos itu.
"Nggak, lah!" jawab saya dengan nada tinggi.
- Baca Juga: Senja dan Kamu
Teman saya pun terlihat ketakutan ketika suara tinggi ini mungkin menerobos telinganya. Kemudian, wajahnya pun tampak menunduk dan tak berani lagi untuk mengeluarkan sepatah kata pun. Namun, saya masih berdiri di sampingnya dengan kedua bola mata masih menatap tajam wajahmu, sampai banyak orang-orang pun yang memperhatikan saya di sini! Mungkin, orang-orang itu menilai bahwa ada yang tak beres ketika saya menatap tajam wanita di kursi sana.
Saya benar-benar terpaku di tempat ini sambil kedua bola mata harus menerima apa yang dilihatnya, sedangkan orang-orang terlihat bahagia atas yang telah kamu lakukan itu. Mungkin, ada benarnya bahwa cinta itu harus berkorban! Ya, seperti inilah rasa yang harus saya korbankan demi sang pujaan di sana!
Momen seperti ini adalah momen terburuk bagi saya! Namun, harus bagaimana lagi? Semua kekecewaan ini begitu nampak ketika dipandang oleh kedua mata! Saya di sini, berdiri dengan kaki yang begitu dingin! Saya di sini, melihat dengan mata yang terus-menerus menahan air yang ingin keluar! Saya di sini, terdiam dengan hati yang hancur berantakan!
Sangat terasa ketika kamu memberikan salah satu harapan bahwa mau menunggu saya sampai bisa berdiri dengan kaki sendiri. Namun, harapan-harapan semacam itu pun menjadi musnah ketika ada seorang lelaki yang datang ke rumahmu! Entahlah! Saya tak mengerti dengan pikiranmu yang entah berpikir semacam apa ketika itu. Namun, hal semacam itu pun menjadikan saya berpikir bahwa di dunia ini sulit untuk mendapatkan yang benar-benar tulus dari hati.
- Baca Juga: Tidak Bisa Mengucapkan Cinta
Saya di sini, mencoba untuk kuat ketika momen ijab kabul itu mulai terucap oleh lelaki yang kamu pilih! Saya di sini, mencoba untuk menahan segara rasa yang ada di dalam hati. Kemudian, teman saya pun berkata, "Yang sabar, A!"
Kata-kata semacam itu pun menjadikan saya sadar bahwa dunia ini hanyalah tipu-tipu dan tak ada yang abadi. Nah, momen seperti itu pun menjadikan sebuah warna untuk kehidupan. Kemudian, saya pun masih untung karena dada ini masih terlihat naik turun dan mata ini masih bisa melihat dengan jelas. Momen. Ya, saya pun menunduk seperti orang yang sudah kalah di medan perang sehingga hanya bisa memasrahkan diri saja agar tak mengulang lagi momen seperti ini![]
2022
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar