Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Hidetsugu Yagi, Sang Penemu Antena

Hidetsugu Yagi Sang Penemu Antena
Foto: Hidetsugu Yagi, Penemu Antena/Wikipedia


Salah satu alat pendukung untuk menerima atau memancarkan sinyal itu ialah antena. Oleh karena itu, alat semacam itu pun sangat diperlukan agar sinyal untuk digital televisi maupun radio bisa tertangkap. Nah, antena pun menjadi salah satu kesatuan yang sulit dipisahkan dari kesatuan semacam itu. 

Kemudian, harus bisa diketahui juga bahwa antena itu tentu ada penemunya. Oleh karena itu, hal semacam itu pun bisa terbilang penemuan yang cukup membantu sekali hingga zaman ini. Ya, harus diakui bahwa peran antena di zaman ini masih saja tinggi. Kemudian, apalagi dengan adanya siaran televisi, tentu orang-orang sangat memerlukan alat semacam antena ini. 

Penemu antena berasal dari Jepang, yaitu Hidetsugu Yagi. Mungkin, sebagian orang sudah pada mengetahui Hidetsugu Yagi ini dan sebaliknya. Namun, salah satu hal yang patut diperhatikan dari Yagi ini adalah perjalanan ketika berhasil menemukan antena ini bersama temannya. Kemudian, seperti apa sih, perjalanannya? Hal semacam ini pun tentu akan sangat menarik jikalau bisa diketahui lebih lanjut. Oleh karena itu, seperti inilah perjalanannya? 

Hidetsugu Yagi dilahirkan pada tanggal 28 Januari 1886 di Osaka. Kemudian, dia pun sejak kecilnya menyukai dunia elektronika. Oleh karena itu, Yagi memilih jurusan listrik di Universitas Imperial Tokyo dan lulus pada tahun 1909 sebagai insinyur listrik. Kemudian, dia pun bekerja di kampusnya berkat kecerdasan yang dimilikinya. Tak sampai situ saja! Akan tetapi, dia pun pergi ke Inggris untuk belajar lebih dalam lagi mengenai kelistrikan pada tahun 1913. 



Kemudian, dia pun mungkin menyadari bahwa mengejar ilmu itu tak bisa hanya dengan setempat atau dua tempat saja. Maka, dia pun pergi lagi ke Amerika dan Jerman untuk memperdalam lagi keilmuannya. Pada saat di Jerman juga ia melakukan penelitian mengenai generasi gelombang listrik dengan menggunakan teknologi wireless. Kemudian, penelitian tersebut pun mendapatkan hasil, yaitu menurut Yagi bahwa gelombang listrik dapat dihantarkan dalam kondisi tertentu. Nah, seperti itulah cikal bakal antena bisa ditemukan. 

Namun, harus bisa diketahui juga bahwa Yagi ini tentu dibantu dengan seorang temannya, yaitu Shintaro Uda. Kemudian, mereka berdua pun akhirnya mengembangkan hasil penelitian dari Hidetsugu Yagi tersebut. 

Berkat kerja keras Hidetsugu Yagi yang dibantu oleh Shintaro Uda, akhirnya hasil dari penelitiannya itu berkembang menjadi antena. Nah, lebih tepatnya pada tahun 1926 di laboratorium, Yagi yang dibantu oleh Shintaro itu berhasil menemukan antena lalu dinamakan antena Yagi. Kemudian, antena itu pun dipatenkan dengan nama "Yagi Antena" dengan nomor paten 69115. 



Foto: Antena Yagi VHF/Wikipedia


Foto: Antena Yagi UHF/Wikipedia


Yagi pun setelah menemukan antena, akhirnya dia kembali lagi ke Jepang pada tahun 1930. Setelah kembali lagi ke Jepang, Yagi pun mengenalkan alat penemuannya itu kepada warga Jepang. Namun, harus bisa diketahui juga pada saat itu warga Jepang, terutama akademisi tak cukup tertarik kepada alat penemuan Yagi. Sebab, pada saat itu mereka kurang memahami atau mengenal komunikasi engineering. Namun, harus bisa diketahui juga bahwa alat yang ditemukan oleh Yagi ini cukup dinikmati di Eropa dan Amerika sampai dia pun banyak menerima pujian. 

Antena ini bisa sangat penting di zaman ini, sebab dengan adanya antena maka gelombang elektronagnetik bisa terarah. Oleh karena itu, antena ini masih saja menjadi salah satu pendukung untuk kehidupan manusia hingga sekarang.

Mungkin, banyak orang juga yang bertanya-tanya, antena Yagi ini seperti apa, sih? Antena Yagi adalah antena directional yang terdiri dari dua atau lebih elemen antena resonansi paralel dalam array and-fire; elemen ini paling sering adalah batang logam yang bertindak sebagai dipol setengah gelombang. Bukan hanya itu saja! Namun, antena Yagi ini terdiri dari elemen penggerak tunggal yang terhubung ke pemancar radio melalui saluran transmisi dan radiator pasif tanpa sambungkan listrik, hal tersebut pun biasanya termasuk satu disebut reflektor dan sejumlah direktur. 



Menurut Wikipedia, penemuan ini dikarenakan menggunakan kontruksi yang sangat sederhana. Oleh karena itu, memungkinkan komunikasi terarah dengan gelombang listrik. Penemuan ini juga memiliki konstruksi yang pada dasarnya masih digunakan di semua jenis antena yang digunakan saat ini. 

Perjalanan karir yang dijalankan oleh Hidetsugu Yagi pun bisa dikatakan sangat mentereng, yaitu dia sempat juga menjadi Direktur Fakultas Ilmu Industri Universitas Tokyo pada tahun 1942. Kemudian, Yagi pun menjadi Direktur Jenderal Institut Teknologi pada tahun 1944. Setelah itu, dia pun menjadi Direktur Jenderal Osaka Imperial University pada tahun 1946. Tak hanya sampai situ saja bahwa karir Yagi ini tetap berlanjut sampai pada 1952, Hidetsugu Yagi menjadi Presiden Established Yagi Antenna Inc, dan di tahun 1961 ia hingga pensiun sebagai presiden di perusahaan itu. Kemudian pada tanggal 19 Januari 1976, dia meninggal pada umur 89 tahun. 

Harus bisa diakui bahwa di zaman ini, antena sangat berguna untuk mendukung manusia dalam aspek hiburan ataupun lainnya. Bukan hanya itu saja! Namun, antena ini sudah banyak digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia. Maka dengan itulah, penemuan alat semacam ini pun sangat berguna dan bermanfaat untuk memungkinkan komunikasi terarah dengan gelombang listrik.[]

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca