Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

03.00


Setiap ke tempat ini, saya selalu mengingat kenangan yang mungkin akan sulit untuk dilakukan lagi. Ya, kenangan di mana ketika dinihari tiba, saya duduk di sini dengan harapan sangat tinggi itu muncul di dalam dada. Sampai-sampai, orang tua saya pun cukup menggeleng-gelengkan kepala saja karena mungkin saja mereka merasakan hal yang lain tentang diri ini. Namun, saya tetaplah saya yang jikalau sedang optimis maka akan sulit untuk diredam ataupun ditahan dengan cara apa pun. 

Sekarang, saya ke tempat ini lagi! Namun, keadaan di sini sudah tak seperti dulu lagi! Sekarang, sudah terlihat indah dan tampilannya pun begitu rapi! Kemudian, saya pun begitu menikmati kota yang sering disebut oleh orang-orang ini adalah Kota Kuda ataupun kota yang masih asri. Tak sampai situ saja! Namun, bintang-bintang yang masih tersisa di langit pun menjadikan suasana di sini semakin indah untuk dinikmati.

Saya pun jadi berpikir bahwa kenangan yang indah itu akan sulit untuk dihilangkan! Ya, kenangan di kala usia saya masih berumur belasan tahun, saya ke tempat ini dengan keadaan waktu yang sudah banyak orang terjaga. Namun, hal semacam itu pun tak menjadikan saya takut untuk bepergian ke tempat ini dengan harus menempuh jarak puluhan kilometer. Kemudian, ketika itu, keadaan jalan pun cukup sepi dan hanya bisa terlihat ada beberapa mobil saja yang mengisi jalanan raya. Sewaktu itu juga saya hanya bisa merenung, apa seperti inilah kehidupan? Apa cita-cita harus dikejar? Apa keinginan harus didapatkan? 

Kenangan-kenangan semacam itu pun menjadi nyata terasa di dalam batin ini! Bahkan, hal semacam itu pun menjadikan saya mengerti bahwa semua kejadian atau momen itu bisa menjadi sebuah pelajaran yang nyata. Kemudian, salah satu yang membedakan keadaan sekarang dan dulu itu adalah keadaan jalannya! Ya, sekarang, jalan di sini sudah banyak dilalui oleh kendaraan walaupun langit masih saja berwarna hitam.


Mungkin, banyak orang yang beranggapan bahwa kenangan itu adalah sebuah perjalanan kehidupan. Oleh karena itu, mungkin banyak orang juga yang menganggap suatu kenangan itu biasa saja! Akan tetapi, pemikiran semacam itu sangat berbanding terbalik dengan apa yang sedang saya alami ini! 

Jalan Pertanian! Ya, nama tempat ini adalah Jalan Pertanian yang di sini pun ada simpang tiga. Kemudian, salah satunya mengarah ke arah kota sehingga jalan ini di kala sewaktu siang bisa dikatakan ramai oleh Kendaraan-kendaraan yang berlalu-lalang. Kemudian, tak salah juga bahwa nama jalan ini adalah Jalan Pertanian dikarenakan di samping-sampingnya masih terlihat asri, yaitu banyak lahan sawah yang berjejer rapi sehingga sangat indah untuk dinikmati. 

Di tempat inilah saya memulai mimpi di kala pukul 03.00 WIB, saya harus sudah berdiri di tempat ini sambil menunggu angkutan kota warna kuning. Kemudian, saya pun harus memahami bahwa suatu perjalanan itu harus ada yang dikorbankan. Ya, waktulah yang saya korbankan di antara waktu istirahat yang harus diambil lalu saya jadikan sebagai cambuk untuk memulai perjalanan.

Jalan ini, sudah menjadi salah satu jalan yang bersejarah buat saya karena saban hari ketika menempuh pendidikan, pasti jalan inilah yang sering saya lewati. Kemudian, banyak hal lagi yang mungkin akan sulit dituliskan atau digambarkan di atas kertas kosong karena sedemikian banyaknya cerita untuk jalan ini. 


Memang, jarak dari rumah ke jalan ini bisa dikatakan lumayan jauh! Bahkan, harus ditempuh dengan memerlukan waktu tiga puluhan menit menggunakan sepeda motor sehingga banyak hal juga yang bisa dinikmati sebelum sampai ke jalan ini. Hmm. Semua hal semacam itu pun menjadi sebuah gambaran bahwa otak manusia itu selalu berputar lalu menyimpan kejadian apa yang paling berkesan. Namun, hal-hal semacam itu pun sering sekali dilupakan oleh manusia karena mungkin saja tak memahami bahwa kenangan itu akan indah kalau bisa nikmati.

Pada saat ini, jalan ini cukup banyak berubah! Bahkan, trotoar sewaktu dulu saya berdiri menunggu angkutan kota pun sudah berbeda sekali! Ya, sekarang, bisa dikatakan sangat indah untuk dinikmati karena sudah tersedia juga kursi besi untuk duduk di sekitaran trotoar lalu ada bunga-bunga juga yang tersimpan di pot-pot besar. Semua perbedaan itu menjadi salah satu gambaran bahwa jalanan ini sudah semakin berkembang saja sehingga bisa menjadi pintu pembuka yang indah untuk masuk ke arah kota.

Saya pun menangkap bahwa peristiwa pukul 03.00 WIB itu mungkin bisa menjadi salah satu renungan agar bisa selalu semangat di kala galau. Sebab, tak semua orang bisa menjadi seperti saya sewaktu itu, ya, sewaktu itu harus mulai memupuk harapan di kala banyak orang masih terjaga. Kemudian, saya harus berangkat dari rumah dengan melewati jalanan yang masih sepi dan terlihat angker juga. Namun, hal-hal semacam itu adalah perjuangan dan perjalanan hidup yang membuat saya tetap kuat di waktu ini![]

2022

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN