Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Sebungkus Nasi

Sebungkus Nasi


"Ini buat, kamu!" Seorang lelaki berbadan gendut itu memberikan sebungkus nasinya kepada Ilham. 

"Nggaklah, Bang. Ini sudah ada!" Ilham menunjuk nasi bungkus yang sedang dimakannya. 

"Ini buat, kamu! Biar, cepat gede. Abang sudah makan tadi." 

Cacing yang ada di perut Ilham pun terdengar bersuara. Mungkin saja, dia belum makan dari pagi hingga menjelang sore. Untung saja, dia dan abangnya selalu dapat kiriman dari panitia masjid yang mengadakan bagi-bagi nasi bungkus setiap harinya. Jadi, Ilham pun bisa mengisi perutnya dengan makanan yang bergizi. 

Sebungkus nasi yang diberikan oleh Riko—abangnya Ilham, dia buka dengan perlahan-lahan. Sesekali, Ilham sangat ragu untuk memasukan nasi itu ke dalam perutnya. Namun, dia juga terlihat sangat kelaparan. Riko yang terus sibuk memainkan benda elektronik persegi panjangnya, sesekali dia tertawa cekikikan.

"Bang, ciee ketawa sendirian." Ilham memergoki Riko yang sedang asik bermain dengan benda yang ada di tangannya.

Riko itu hanya tersenyum saja sambil melihat wajahnya Ilham. 

"Ada apa, sih, Bang?" 

"Nggak, ada apa-apa," jawab Riko sambil tertawa. 

Hanya dengan memainkan benda itu, Riko bisa menghilangkan semua rasa yang menyelimuti dirinya. Entah, Riko itu tidak ingin melihat Ilham kesusahan dalam menjalani kehidupannya. Batinnya pun selalu memberontak, tetapi Ilham tidak boleh mengetahui apa yang sedang Riko rasakan.

Ini demi kamu, Ham. Abang berbohong bahwa abang juga belum makan dari pagi. Batinnya Riko pun berkata sambil melihat wajah Ilham.[]


24/03/20

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN