Postingan Terbaru
Sebungkus Nasi
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
"Ini buat, kamu!" Seorang lelaki berbadan gendut itu memberikan sebungkus nasinya kepada Ilham.
"Nggaklah, Bang. Ini sudah ada!" Ilham menunjuk nasi bungkus yang sedang dimakannya.
"Ini buat, kamu! Biar, cepat gede. Abang sudah makan tadi."
Cacing yang ada di perut Ilham pun terdengar bersuara. Mungkin saja, dia belum makan dari pagi hingga menjelang sore. Untung saja, dia dan abangnya selalu dapat kiriman dari panitia masjid yang mengadakan bagi-bagi nasi bungkus setiap harinya. Jadi, Ilham pun bisa mengisi perutnya dengan makanan yang bergizi.
Sebungkus nasi yang diberikan oleh Riko—abangnya Ilham, dia buka dengan perlahan-lahan. Sesekali, Ilham sangat ragu untuk memasukan nasi itu ke dalam perutnya. Namun, dia juga terlihat sangat kelaparan. Riko yang terus sibuk memainkan benda elektronik persegi panjangnya, sesekali dia tertawa cekikikan.
"Bang, ciee ketawa sendirian." Ilham memergoki Riko yang sedang asik bermain dengan benda yang ada di tangannya.
Riko itu hanya tersenyum saja sambil melihat wajahnya Ilham.
"Ada apa, sih, Bang?"
"Nggak, ada apa-apa," jawab Riko sambil tertawa.
Hanya dengan memainkan benda itu, Riko bisa menghilangkan semua rasa yang menyelimuti dirinya. Entah, Riko itu tidak ingin melihat Ilham kesusahan dalam menjalani kehidupannya. Batinnya pun selalu memberontak, tetapi Ilham tidak boleh mengetahui apa yang sedang Riko rasakan.
Ini demi kamu, Ham. Abang berbohong bahwa abang juga belum makan dari pagi. Batinnya Riko pun berkata sambil melihat wajah Ilham.[]
24/03/20
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar