Postingan Terbaru

Menyelami Hati yang Tertutup oleh Cinta dalam Balutan Malu, Intip di Sini!

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Photo By: Kaboompics.com C inta adalah perasaan yang mendalam dan kompleks, tapi seringkali membuat seseorang merasa bingung, takut, atau bahkan malu. Terkadang, perasaan cinta yang kuat pun dapat membuat hati seseorang tertutup, khususnya karena rasa malu yang datang. Dalam hal ini, mereka yang merasa cinta seringkali merasa terjebak antara keinginan untuk mengungkapkan perasaan dan ketakutan akan penolakan atau tidak diterima. Namun, harus diselami bahwa bagaimana cara melihat hati yang tertutup karena malu, karena cinta? Nah, berikut inilah beberapa cara untuk mengenali dan memahami perasaan tersebut: 1. Perhatikan bahasa tubuh yang tertutup Bahasa tubuh ialah cara pertama yang bisa kita amati untuk mengetahui apakah seseorang merasa malu karena perasaannya. Nah, orang yang cinta, tapi malu biasanya akan menunjukkan tanda-tanda seperti menghindari kontak mata, sering menunduk, atau tubuh yang cenderung tertutup. Kemudian, orang yang memiliki rasa cint...

Cinta Tak Direstui

Cinta Tak Direstui


Aku masih di sini. Aku masih di sini menikmati heningnya suasana. Menikmati sepinya hari tanpa dirimu. Aku masih menahan luka yang entahlah sampai kapan semua ini akan sembuh. Apakah kau mengerti tentang cinta yang tulus dari seorang lelaki? Apakah kau paham tentang cinta yang sulit dilepaskan di dalam hati ini? 

Saban hari, aku hanya bisa merenungi nasib yang entahlah akan seperti apa jiwa ini. Akan seperti apa jiwa ini tanpa dirimu. Apakah aku harus kalah? Ataukah harus terus-menerus memupuk hidup agar bisa berjalan kembali ke arah yang lebih baik? Mungkin, andaikan waktu bisa diputar kembali, aku tak akan menyiakan-nyiakan waktu untuk dirimu. Namun, entahlah waktu sudah semakin beranjak ke depan. Akan tetapi, pikiran ini masih saja bergelut tentang dirimu. 

Aku masih mengingat ketika kita masih bersama lalu memandangi langit yang sama. Menginjak tanah yang sama. Duduk. Kemudian, saling melemparkan pertanyaan hingga kau pun terlihat bahagia. Namun, senyum yang dulu kau lemparkan itu, sekarang hanya menjadi sebuah kenangan. Kenangan yang akan terus teringat. Kenangan yang mungkin saja entar aku tulis di dalam sebuah buku. Kenangan yang mungkin saja entar aku gambar di kanvas kosong. Kenangan yang menjadikan aku hidup seperti ini. 

Pada suatu senja, aku pernah bilang, kaulah cinta pertamaku maka kaulah yang akan menjadi pendampingku untuk selamanya! Kemudian, kau pun tersenyum dengan melemparkan sebuah pertanyaan, apakah semua itu benar? Sampai, aku pun harus memberikan jawaban yang tegas dan mantap bahwa kaulah yang menjadikan aku hidup seperti ini. 

Pada saat itu, kau benar-benar terlihat mencintaiku. Ya, ada merah di pipimu ketika kutanya, apakah kau mencintaiku? Kemudian, lagi-lagi kau menjawab dengan pertanyaan kembali dan bertanya, menurutmu? Memang, kau ini salah seorang wanita yang paling bisa membuat lelaki ketar-ketir.

Apakah kau tahu jikalau seseorang yang bertanya lalu dijawab lagi dengan pertanyaan itu maka akan bisa mempersulit si penanya? Nah, dari itulah aku hanya bisa menatap wajahmu. Aku hanya bisa menebak-nebak bahwa kau juga mencintaiku. 

Namun, aku juga terus-menerus mencari tahu bahwa cinta itu benar-benar mekar di dalam hatimu. Sampai, aku selalu bertanya, "Shin, apakah kau mencintaiku?" 

Pertanyaan semacam itulah yang selalu kulemparkan ketika kita sedang beradu mata. Sampai, mungkin saja kau pun sudah bosan dengan kata-kata yang aku tanyakan itu. Namun lama ke lamaan, kau pun melemparkan jawaban yang selalu aku tunggu. 

"Iya. Aku mencintaimu, Vin." 

Hmm. Aku merasakan ada getaran yang dahsyat di dalam hati ini. Getaran yang belum pernah aku terima sebelumnya. Namun, sewaktu mendengar jawaban seperti itu, hatiku bergetar dan entahlah aku bingung harus mendeskripsikan seperti apa lagi tentang hati ini. 

Sewaktu itu, dunia pun jadi berubah. Ya, ada warna yang selalu kau berikan kepadaku, Shin. Sampai, aku selau menunggu momen-momen kau bermanja dan semua itu aku sukai. Entahlah, kenapa aku menyukai momen pas kau bermanja? Entahlah, sangat sulit aku jawab. Bahkan, aku pun malah mengikuti begitu saja. 

Mungkin pada zaman ini, aku ini bisa terbilang bucin. Namun, cinta pun yang membuat aku seperti itu. Cinta kepada wanita yang pertama aku kenal dan tak mungkin juga aku sakiti dengan begitu saja. Ya, setiap hari, aku usahakan selalu ada untukmu. Namun, kau pun malah menganggap aku biasa saja. Sampai, kemuraman yang kau berikan itu begitu nyata. Kau mungkin mengkhianati cinta kita demi Mamah. Kau mungkin berdusta tentang sebuah arti cinta demi Mamah. Kau merusak harapan jiwaku. 

Sekarang, aku hanya bisa memandang dirimu itu lewat foto, Shin. Apakah kau masih ingat terhadapku? Pertanyaan semacam itulah yang selalu kutanyakan di kala senja mau beranjak pulang. Sampai, aku pun malah merasa bodoh karena terus-menerus memikirkan orang yang mungkin tak mengingat diriku. Namun, seperti inilah cinta. Seperti inilah cinta yang sulit dihapus di dalam dadaku ini. Sungguh! 

Kadang, Mamah juga selalu bertanya, "Kenapa selalu memandang foto wanita itu?" 

Aku pun tak bisa menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh Mamah itu. Entahlah! Ada getir di dalam dada ini hingga aku sulit untuk menjawab dengan jawaban apa? Kemudian, aku hanya bisa menunduk saja. 

"Lupakanlah wanita itu, A!" pinta Mamah yang ada di depanku. 

Aku pun hanya bisa memandang Mamah. Kemudian, aku berpikir, kenapa Mamah menyuruh diri ini untuk melupakanmu, Shin? Aku tak paham apa yang sedang diinginkan oleh Mamah itu. 

Mungkin, banyak orang juga yang beranggapan bahwa cinta itu tak harus direnungi. Namun, jikalau putus maka harus bisa mencari lagi cinta yang lain. Akan tetapi, cinta yang aku rasakan ini sulit digantikan oleh apa pun. 

Shin, mungkin sekarang kau sudah bahagia dengan lelaki lain. Sungguh, aku merasa tak beruntung karena tak bisa mempertahankan dirimu. Namun, entahlah! Semua kesalahan itu pun berawal dari perbedaan derajat kita. Sampai, Mamah tak merestui kau untuk bisa menjadi pendampingku selamanya. Kemudian, aku pun harus menyerah dan mengalah demi pemahaman orang tua yang sulit dimengerti oleh jiwa ini.[]


2022

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka