Postingan Terbaru
Pergi untuk Selamanya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Sudah berbagai cara yang saya lakukan untuk melupakan dirimu. Namun, hasilnya masih nihil. Ya, kenangan itu masih menempel jelas diingatan hingga sanubari ini terus-menerus menggambarkan dirimu. Saya sudah coba untuk menulis kenangan itu hingga beberapa puluh tulisan. Namun, masih tetap saja kenangan itu tak bisa dihapus. Kemudian, saya ini harus bagaimana?
Ya, memang kehilangan itu bisa membuat orang jadi linglung. Saya pun menyadari akan hal semacam itu. Namun, lagi dan lagi ini seperti bumerang yang terus memborbardir pikiran. Saya merasa kalah oleh kenangan indah yang dulu pernah kita lalui.
Saya masih mengingat ketika satu obrolan yang kamu lemparkan itu. Ya, sewaktu itu, kita saling duduk di tepi pantai. Saya masih mengingat tentang semua ucapan indah yang kamu lemparkan.
"A, aku sangat mencintaimu," katamu pelan di kala itu, sedangkan saya pun hanya memandang indah bola matamu.
Kemudian, kamu pun berkata lagi, "A, jangan tinggalkan aku!"
Sewaktu itu, hati saya jadi berbunga-bunga ketika satu kalimat itu menerobos masuk telinga. Saya bahagia. Saya sangat beruntung di kala itu.
*
Namun, kejadian yang begitu pahit itu berhasil membuat dunia saya terbalik. Ya, waktu pun harus menggerus tubuhmu hingga saya merasa kehilangan di saat ini. Saya pun masih mengingat di kala sebelum kejadian suram itu terjadi.
Sewaktu itu, kamu mengirimkan balon chat kepada saya. Kemudian, saya pun hanya membalas dengan satu kata saja. Setelah itu pun saya menjadi seseorang yang bersalah karena sudah memberikan izin kepadamu untuk pergi sendirian ke kampus.
Saya sedih ketika itu. Saya merenung ketika itu. Saya tak percaya ketika mendapatkan kabar bahwa kamu kecelakaan hingga harus masuk ke rumah sakit. Batin saya menjadi kacau dan hari itu menjadi hari terburuk yang pernah dialami. Kemudian, saya pun mencoba menanyakan kabar buruk itu kepada ayahmu. Dan alhasil bahwa kabar itu memang benar adanya. Saya pun terdiam dan harus menerima kenyataan itu.
Setelah itu, saya hanya bisa menunggumu di luar kamar rumah sakit. Tak lupa juga saya selalu memanjatkan doa agar kamu bisa sembuh. Namun, takdir berkata lain bahwa saya harus bisa mengikhlaskan dirimu. Mengikhlaskan wanita yang saya cintai, saya pun tak kuat hingga air mata ini menciptakan danau di wajah.
Sekarang, saya pun harus mengikhlaskan dirimu pergi untuk selamanya.[]
2022
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar