Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Rembulan yang Menerangi Wajahmu

Wajah wanita cantik

Malam. Ya, malam yang ditandai langit menghitam lalu bulan muncul ke permukaan. Semua itu bisa menjadi satu keindahan yang nyata di alam ini. Sampai, kamu pun hanya bisa terpana saja ketika bulan itu menyinari setiap inci wajahmu. 

"Duh, cantik banget," kataku pelan. 

Kamu pun langsung memandangku lalu mengerutkan dahi dan bertanya, "Siapa yang cantik?" 

Aku jadi tertunduk malu kalau harus mengakui bahwa kamu itu memang cantik. Hmmm. 

Selang beberapa menit dari kejadian yang mungkin tak ingin aku lakukan lagi itu, kamu malah tersenyum-senyum sendiri. Bulat mata yang indah itu memancarkan cahaya hingga menerangi semua benda yang kamu lihat. Aku jadi terpana dan hatiku bertanya-tanya, apakah ini yang dinamakan bidadari? Kok, bidadari tak ada sayapnya? Kemudian, tangan kananku malah menggaruk-garuk kepala yang tak gatal. 

Malam ini, malam yang begitu indah karena kejadian-kejadian itu baru saja kulihat di kehidupan ini. Kemudian, aku pun malah menjadi senyam-senyum seperti orang gila karena cinta. Duh, Gusti, seperti inikah cinta yang turun dari matanya langsung menerobos masuk ke dalam hati ini? 

Dipandang-pandang kamu itu memang indah; bola matanya; tubuhnya; akhlaknya; senyumnya; gaya bahasanya dan semua yang menempel di dalam dirimu itu memang indah. Namun, aku sendiri masih malu untuk mengakui langsung di hadapanmu itu. Entahlah. Entahlah, apa yang terjadi di kehidupanku? Kenapa rasanya sangat sulit untuk mengakui di hadapanmu langsung bahwa kamu itu memang cantik? Entahlah!

Rembulan itu benar-benar masih menyinari wajah bersihmu itu, ya, aku menjadi nyaman berada di dekatmu. Sampai, aku pun merasa beruntung bisa mengenalmu hingga tak mampu lagi untuk menggambarkan tentangmu lewat tulisan ini.[]


2021

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN