Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Show don't Tell


Dalam menulis cerita itu harus memiliki atau mengetahui teknik-teknik dalam dunia kepenulisan. Tidak cukup saja kalau hanya mengandalkan PUEBI dan KBBI. Namun, teknik-teknik dasar, maupun yang susah harus bisa dipahami agar tulisannya tampak indah ketika dibaca oleh para pembaca. 

Salah satu teknik yang sering digunakan oleh penulis ialah 'Show don't Tell'. Apa itu? Show itu menunjukan yang bisa diartikan sebuah narasi harus bisa menunjukan keadaan tempat, pikiran, cuaca, dan lain-lain. Dalam teknik show ini, biasanya tulisan yang dibuat itu akan lebih dapat merasakan fell dalam tulisan tersebut. Dan ini biasanya lebih disukai oleh para penulis. 

Namun, kalau tell itu menceritakan. Jadi, penulis hanya menceritakan saja. Tidak secara detail. Ini membuat para pembaca mudah bosan. 

Contoh:

Tell:


Siang di seberang jalan, aku duduk sendiri tidak ada yang menemani. Suara knalpot kendaraan selalu terdengar dan banyak mobil motor yang aku lihat.

Salah satu Mang Bakso menghampiriku.

"Kang, sedang apa?" tanya Mang Bakso.

"Duduk, Mang," jawabku dengan mataku melihatnya.

"Bakso dulu, Kang! biar nggak pusing." Mang Bakso menawariku.

"Sok, Mang, baksona dikalada, nya!" perintahku.

"Siap, nanti aku kasih sepuluh sendok sambelnya."

Bakso pun sudah jadi dan aku langsung memakannya.

"Waw meuni lada, makyos pisan, Mang," ucapku.

Bakso sudah habis aku makan dan perut pun jadi mules sehingga ingin ke toilet terus.



***


Show:


Siang di seberang jalan, aku duduk di warung kopi, hanya sendiri saja tidak ada orang yang menemani. Panas mentari pun menyorot tajam ke arah kursi yang aku duduki. Aku melihat ke jalan, banyak banget mobil yang berlalu-lalang dan suara knalpotnya sangat bising, bau membuat tubuh ini mau pingsan.

Tukang bakso melihat aku duduk sendirian di warung kopi. Ia pun langsung menghampiriku dengan membawa roda baksonya. Sambil berjalan, ia pun menakol mangkuk baksonya dengan sendok. 

"Kang, sedang apa?" tanya Mang Bakso tepat di hadapanku, dengan terlihat sedikit kebingungan melihat keadaanku yang sudah lemas.

"Duduk, Mang," jawabku, dengan kepala bersandar ke tembok.

"Bakso dulu, Kang! Biar ngga pusing." Mang Bakso menawari dan mendekatiku, terus ia istirahat duduk di sampingku.

"Sok, Mang, baksona dikalada!" Kepalaku masih bersandar ke tembok karena lemas dan pusing tujuh keliling serasa ingin pingsan.

"Siap, nanti aku kasih sepuluh sendok sambelnya!" Mang Bakso dengan muka sedikit kebingungan langsung kembali lagi menuju rodanya, membuatkan bakso untukku dengan memasukan bihun, bakso besar, dan sambal yang banyak.

Bakso dan kerupuknya pun sudah jadi dan diletakkan di meja warung kopi dengan sambal yang banyak. Aku pun langsung bergerak agar kepalaku enggak bersandar lagi dengan tembok. Namun, waktu aku melihat baksonya. Waw pasti enak, nih? Aku makan sampai habis, nih!

"Waw meuni lada! Makyos pisan, Mang," ucapku. Bibir langsung terlihat merah merekah, air mata pun langsung keluar dan badanku berkeringat.

Bakso sudah habis aku makan. Sebab bakso yang ekstra pedas, aku yang tadinya mau pingsan. Akhirnya, enggak jadi, tetapi perut aku sakit mules. Oleh karena itu, aku sering bolak-balik ke toilet untuk buang air besar terus.



***


Bisa kan membedakannya?[]

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Batu Hitam yang Terluka