Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Ghosting, Menulis, dan Pelampiasan


Zaman sekarang, kata ghosting itu sudah tak aneh lagi diucapkan oleh anak muda. Mungkin saja, kata itu adalah kata yang sedang tren di kalangan anak muda untuk menggambarkan orang yang tiba-tiba menghilang. Namun, harus dipahami bahwa ghosting pun bisa terjadi kapan pun dan di mana pun. Oleh karena itu, hal semacam itu pun bisa menjadi salah satu kehilangan bagi orang yang di-ghosting.

Ghosting pun bisa berakibat pada kehidupan jikalau seseorang yang di-ghosting itu lemah sehingga bisa merusak mental dan sebaliknya. Namun, efek yang diberikan ghosting itu bisa juga untuk menciptakan sebuah karya, ya, misalnya menulis. Harus bisa dimengerti bahwa seseorang yang sedang sakit hati ataupun kehilangan karena mengalami efek ghosting. Maka, hal semacam itu pun akan bisa indah jika ditulis menjadi sebuah karya prosa ataupun lainnya. 

Ghosting dan menulis pun akan saling memanfaatkan untuk menjadi sebuah karya. Namun, hal semacam itu pun mungkin hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang kuat secara mental dan hati. Kemudian, semua orang pun mungkin sudah tahu bahwa arti ghosting itu adalah menghilang di kala sayang-sayangnya, ya, biasanya itu kisah pacaran ataupun relasi romantis lainnya, misalnya gebetan. 

Dalam hal ini pun harus bisa dipahami agar manfaat dari ghosting itu muncul sehingga bisa menjadi sebuah karya. Namun, ada juga orang yang hanya terpaku sedih di kala ghosting sedang melanda. Nah, hal semacam itu pun sangat disesalkan karena proses kreatif pun menjadi tidak jalan. Andaikan semua itu bisa dimanfaatkan mungkin saja akan mendapatkan suatu karya yang indah.



Banyak juga yang berpendapa, misalnya menurut Psikolog UGM, Idei Khurnia Swasti, S.Psi., M.Psi., menjelaskan bahwa ghosting adalah perilaku menghindar, biasanya terjadi pada relasi romantis seperti pacaran dan gebetan. Nah, dari efek seperti itu maka tak mungkin kalau orang yang mengedepankan suatu proses kreatif akan dijadikan sebuah tulisan yang bisa menyayat-nyayat hati para pembaca.

Suatu pelampiasan pun perlu untuk dilakukan agar proses kreatif itu muncul. Nah, salah satu pelampiasan yang paling indah dilakukan itu adalah menulis. Sebab, menulis bisa juga untuk dijadikan ajang hiburan menghilangkan stres dan lainnya. Kemudian, bisa juga menjadi salah satu pelampiasan yang mungkin akan bermanfaat untuk orang lain. 

Memang, banyak penulis juga yang berawal dari sakit hati lalu bisa menciptakan sebuah karya yang indah untuk dibaca. Oleh sebab itu, hal semacam itu pun harus bisa dicontoh oleh orang-orang yang sedang di-ghosting. Kemudian, jangan sampai terus merenungi diri bahwa seseorang yang disayangi itu menghilang karena ghosting tak perlu direnungi. Namun, harus senantiasa dimanfaatkan agar menjadi suatu pembuktian bahwa tetap kuat walaupun sedang di-ghosting

Perilaku-perilaku semacam itu pun patut diciptakan untuk jiwa yang dirundung kesedihan agar tak menjadi stres dan lainnya. Bukan hanya itu saja! Mungkin, bisa sangat marah kalau ghosting itu sedang melanda jiwa. Oleh karena itu, pelampiasan untuk mengeluarkan amarah itu perlu. Ya, salah satunya bisa dengan cara tuliskan

Metode melampiaskan amarah dengan tulisan ini pun sangat indah. Sebab, bisa saja semua amarah yang ada di dalam hati itu dikeluarkan dan dituliskan menjadi sebuah karya. Hal semacam itu pun bisa berakibat juga kepada kesehatan agar tetap baik-baik saja. Kemudian, hal semacam itu pun bisa menjadi sebuah bukti bahwa tulisan pun bisa menjadi ajang untuk mengeluarkan emosi. Namun kalau memungkinkan, kirimkanlah juga tulisan tersebut itu kepada orang yang bersangkutan agar masalah pun bisa terselesaikan dengan baik. 



Memang, menulis pun bisa menjadi suatu alat untuk terapi hati! Maka dari itu, menulis pun bisa dimanfaatkan bagi orang yang hatinya sedang galau, sakit ataupun lainnya. Dari semua itu pun bisa diambil kesimpulannya bahwa menulis itu perlu untuk menyampaikan semua kata-kata yang tak bisa dikeluarkan oleh mulut. Bukan hanya itu saja! Namun, menulis pun bisa menyenangkan jikalau dilakukan dengan hati yang terbuka.

Nah, hal-hal semacam itu pun harus diambil kesingkronan antara ghosting, menulis, dan pelampiasan agar semua itu bisa berkesinambungan. Kemudian, hal-hal baik yang bisa dilakukan ketika di-ghosting itu jikalau mampu untuk dilakukan maka lakukanlah. Salah satu lagi, berpikirlah kreatif agar bisa memanfaatkan sesuatu yang rumit dan dijadikan sebuah karya yang indah untuk dibaca.[]

Komentar

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Salar de Uyuni, Cermin Raksasa yang Ada di Bolivia

Lelaki yang Patah Hati

Di Balik Jendela Kaca

SEMBUH ITU KEINGINAN