Postingan

Postingan Terbaru

Batu Hitam yang Terluka

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/Kàssia Melo di pertigaan yang pernah kita jumpai  aku melihat kembali batu tulis itu  yang kini sudah berwarna hitam pekat  dan tulisan kita tak jelas lagi kini, tak ada lagi saksi kita di batu hitam yang penuh kenangan  di pertigaan tempat dulu kita berjanji  di depan tulisan yang dulu dicintai batu hitam itu benar-benar terluka  karena sudah terpecah setengah  antara lambang hati yang pernah kita ukir  di bawah tulisan cinta yang satu hati rasanya, kita menanamkan luka  yang amat dalam dan kini berbunga  bunga hitam yang penuh kegelapan  di antara jiwa-jiwa kita yang semakin berjauhan  aku merenung di depan ini,  menafsirkan semua luka di batu itu  ada getir, ya, ada getir yang terasa merasuk hingga masuk ke dalam hati yang sudah alfa  untukmu; untuk dirimu yang meninggalkan 2024

Tanpa Hati, Tanpa Air Mata, dan Tanpa Cinta

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Alexander Mass J ika kau bertanya pada hati, mungkin saja akan merasakan detak yang namanya cinta! Namun, semua itu pun seolah-olah kau tak percaya bahwa cinta yang besar itu benar-benar ada. Aku masih di sini, masih dengan hati yang pertama kau temui; banyak cinta yang sudah bermekar lalu menjadikan keindahan dengan makna setia. Pagi ini, masih saja seperti kemarin bak seperti kapal yang mulai karam; tak ada harapan lagi untuk bisa berlayar di dalam lautan cinta hatimu. Aku terdiam menghitung waktu yang mulai semakin melebar jauh untuk kita bisa bersatu lagi. Apa mungkin, kita ini ditakdirkan tak akan bisa bersama? Aku mengerutkan dahi mencoba untuk mengolah pikiran agar bisa matang dalam mengambil keputusan. Namun, satu menit, dua menit, hingga beberapa menit pun masih sama yang ada di pikiran ini malah tentangmu. Duhh! Peristiwa yang memilukan mungkin saja sedang terjadi dalam hidup ini, yakni tak pernah benar-benar merasakan cinta yang utuh. Aku terlena dala

Hanya Tanya

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Matheus Viana jika kita terus-menerus bertanya  kapan juga kita bisa menyatukan rasa  dari balik-balik hati yang terluka  dari balik-balik air mata yang ada  kita bagaikan cinta yang sulit ada  karena bagaimanapun mungkin ada duka  air mata yang mengalir dalam jiwa  hingga bisa merobek-robek yang namanya setia  apa mungkin kita harus menembus rasa  yang sering bermekaran atas nama cinta  dari balik permasalahan yang ada  aku pun hanya bisa berharap padaNya  kau dan aku bisa benar-benar menjadi bersama namun, pernahkah kau merasakan rindu dan cinta  apa mungkin hanya aku saja yang merasakannya  aku benar-benar mencinta pada sosok wanita  yang berkeliaran dalam pikiran yang memesona  aku benar-benar suka pada sosok wanita  yang tertanam dalam hati begitu sempurna  aku pun benar-benar sayang pada sosok wanita  yang membukakan mata dengan kecantikannya kini, aku merasakan kita ini hanya tanya  yang akan terus bertanya-tanya  apakah cinta itu benar-benar ada  untuk ma

Setelah Enam Tahun

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Genaro Servin dalam pikiran yang amat bimbang  aku melepaskan burung-burung itu  terbang di langit yang penuh kebebasan  tanpa sekat; tanpa air mata yang bercucuran burung-burung itu terlihat damai membentuk lambang cinta  yang sedang bermekar di langit  berwarna putih, bercorak hitam  dari bulu-bulu yang menghiasinya  dalam dekapan pagi menjelang siang  burung-burung itu tak lagi bersamaku  dalam hening, dalam tawa, dalam sedih  burung-burung itu tak akan menjadi saksi lagi setelah enam tahun, di persimpangan hati  aku pun menyendiri bak lelaki tak berarti  tak ada kasih, tak ada sayang, tak ada keramaian  semuanya harus kembali ke titik nol  tanpa burung-burung itu lagi 2024

Terkisah Rindu di Malam yang Sunyi

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Yan Krukau D i malam yang sunyi dan membelai kelembutan, angin berbisik di antara daun-daun yang bergoyang meratapi kepergian sang mentari. Kemudian cahayanya telah redup, meninggalkan langit dalam keteduhan senja yang perlahan memudar menjadi gelap. Rindu datang bagai badai yang tak terduga, membelah kehangatan yang pernah terasa begitu mendalam, seperti ombak yang mengguncang lautan. Di dalam kehampaan malam, bayanganmu muncul; menari-nari di dinding-dinding ruang kosong yang dipenuhi oleh kehadiranmu yang tak lagi nyata. Di sudut-sudut pikiran yang sunyi, kenangan-kenangan tentangmu terulang kembali, senyummu yang hangat, sentuhanmu yang lembut, semua itu terpatri dalam ingatan yang terluka oleh kepergianmu. Malam ini, bintang-bintang gemintang bersinar redup di langit, seakan-akan merenungkan kekosongan yang tercipta sejak kepergianmu. Dalam keheningan malam, hati ini terus menggelegak dalam rindu yang tak terbendung. Tiap detik berlalu membawa kisah

Panduan untuk Menetralkan Ketegangan kepada Orang Terdekat dengan Bijaksana, Yuklah Cari Tahu!

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/Andrea Piacquadio K etegangan antara kita dan orang terdekat sering kali tidak dapat dihindari dalam hubungan interpersonal. Namun, cara kita menangani ketegangan tersebut dapat membuat perbedaan besar dalam kualitas hubungan kita sendiri. Nah, merangkum dari beberapa sumber maka berikut inilah tips-tips tentang bagaimana cara menetralkan ketegangan dengan bijaksana: 1. Mengenalinya dengan jujur Jangan abaikan ketegangan yang ada. Kemudian, akui secara jujur bahwa ada ketidaknyamanan atau ketegangan antara Anda dan orang terdekat Anda. Hal semacam ini juga merupakan langkah pertama yang sangat penting untuk bisa menyelesaikan masalah. 2. Temui mereka dengan empati Sebelum memulai pembicaraan, coba untuk memahami persepektif orang tersebut. Maka, berpikir tentang alasan di balik kekesalan atau ketegangan mereka dapat membantu Anda mempersiapkan cara terbaik untuk menanggapi situasi tersebut. 3. Gunakan bahasa yang jelas dan tegas Ketika Anda merasa siap

Melintasi Labirin Cinta bak Pelajaran dari Duka dan Harapan

Gambar
Ilustrasi | Pexels.com/mododeolhar D alam kegelapan malam yang sunyi, cinta itu tumbuh bagai bunga liar di tanah tandus, merayap dengan lembut, tapi menusuk juga seperti diri yang tersembunyi. Cinta datang seperti angin di musim gugur, mengembuskan daun-daun yang gugur dari pohon-pohon kesendirian. Kemudian, ada juga keindahan yang terasa di dalam getirnya, dalam bagaimana ia merangkulku erat, tapi tak pernah benar-benar dekat. Cinta itu bagaikan lagu sedih yang terus berkumandang di dalam jiwa, mengalir dengan melodi yang mengiris ke dalam hati. Namun terkadang, ia juga terasa seperti senja yang tak pernah mengakhiri perpisahannya dengan mentari; selalu ada jarak di antara kita meskipun kita berdiri di bawah langit yang sama. Ketika cinta membawa duka, ia mengukir luka-luka kecil di dalam diri yang seakan-akan tak pernah sembuh. Ia pun adalah kenangan yang terpendam di sudut gelap pikiran, menggali masa lalu dengan rasa terluka, tapi terpikat. Kita pun harus senantiasa mencoba

Mengukir Cerita Cinta: Kisah Tak Berjeda dari Pandangan Pertama hingga Akhir yang Abadi!

Gambar
Ilustrasi| Pexels.com/KoolShooters C INTA. Cinta, sebuah kata yang melambangkan perjalanan paling misterius dan penuh makna dalam kehidupan manusia. Cinta pun seperti aliran sungai yang tak pernah berhenti mengalir, menembus segala rintangan, dan mengukir jejaknya dalam ingatan dan hati. Di dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi bagaimana cinta hadir dalam berbagai bentuk, dari kilas balik kenangan indah hingga harapan akan masa depan yang belum tercipta. Mengukir cerita cinta sering kali dimulai dengan pertemuan dua jiwa yang seolah telah ditakdirkan untuk bersatu. Kemudian, mata yang bertemu untuk pertama kalinya, mengungkapkan rahasia dalam senyuman yang tak tertandingi. Bahkan, dari semua itu ada juga kekuatan magis dalam momen-momen awal ini, di mana cerita cinta pertama kali diukir dalam hati mereka. Namun, harus dimengerti seperti hanya semua kisah, ada juga tantangan dan perjuangan yang harus dihadapi, karena cinta bukanlah sekadar kisah manis yang dihadirkan oleh kebe

Tulisan Favorit Pembaca

5 Cakupan Tindak KDRT dan Akibat yang Bisa Terjadi, Pasutri Wajib Tahu!

Mari Berkenalan dengan Gurita Teleskop, Penghuni Laut Dalam!

Kue Kontol Sapi, Makanan Unik Khas Cilegon

Mengenal Tari Topeng Cirebon, Sejarah, Jenis, dan Filosofi yang Terkandung dari Keindahannya, Silakan Disimak!

Menyelisik Asal-Usul Kue Bandros Gurih Khas Bandung, Sudah Eksis dari Tahun 1950-an, Simak Selengkapnya!